Beberapa waktu lalu banyak 'ramalan' beredar soal kapan wabah virus Corona akan berakhir. Namun belakangan sejumlah ilmuwan justru pesimis wabah akan pergi dari kehidupan manusia.
- Elvariza Opita
- Senin, 04 Mei 2020 - 17:41 WIB
WowKeren - Sudah lima bulan berlalu sejak wabah virus Corona pertama kali merebak. Namun sampai sekarang pandemi penyakit pernapasan ini belum juga menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Berbagai pandangan soal kapan akhir wabah akan tiba terus dibicarakan. Dan belakangan ada satu opsi yang sangat disoroti, yakni anggapan bahwa pandemi COVID-19 kemungkinan besar tak akan berakhir.
Menurut para ilmuwan asal Tiongkok ini, kemungkinan besar virus Corona penyebab COVID-19 tak akan musnah. Bahkan penyakit ini berpotensi untuk ada setiap tahunnya, mengisi kehidupan penduduk dunia seperti penyakit influenza.
Dilansir dari Bloomberg, para ilmuwan ternyata menyangsikan SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 bisa dikalahkan sebagaimana virus Corona penyebab SARS dan MERS beberapa tahun silam. Keyakinan mereka berasal dari adanya pasien COVID-19 yang asimptomatik alias tak menunjukkan gejala.
Kondisi ini jauh berbeda dengan wabah SARS dan MERS beberapa tahun silam. Kala itu pasien kedua penyakit mengalami gejala klinis yang bisa dengan mudah dibedakan sehingga pengidapnya dapat diidentifikasi serta dikarantina sebelum menularkan ke orang lain.
Dugaan ilmuwan Tiongkok ini sebelumnya sudah pernah disampaikan oleh Direktur National Institute of Allergy and Infectious Disease Amerika Serikat, Dr. Anthony Fauci. "Dunia tidak akan pernah kembali normal seperti sebelum wabah virus Corona COVID-19 terjadi," ungkap Fauci, dilansir dari Fox News, Senin (4/5).
Jin Qin, Direktur Institute of Pathogen Biology di institut penelitian medis top China, Akademi Ilmu Kedokteran, mengatakan bahwa virus corona kemungkinan akan berlangsung dengan waktu yang cukup lama. "(Bisa saja epidemi) Menjadi musiman dan berkelanjutan dalam tubuh manusia," beber Jin Qin, dikutip dari Time.
Kembali kepada Fauci, ia menilai hanya vaksin lah satu-satunya jalan keluar yang bisa ditempuh untuk mengatasi wabah virus Corona. Namun nyatanya sampai saat ini vaksin itu tak jua ditemukan. Bahkan ada kekhawatiran vaksin ini tak berhasil dikembangkan sesuai dengan target yang ditentukan, yakni 18 bulan.
(wk/elva)
