Episode yang ditegur menampilkan Gary yang membawa Hao ke gym tinju. Gary melakukan prank kepada Hao dengan pura-pura pingsan setelah mendapat pukulan dari lawannya.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Kamis, 21 Mei 2020 - 12:47 WIB
WowKeren - "Superman Is Back" mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Korea Selatan pada Rabu (20/5) karena dianggap telah melanggar standar penyiaran televisi yang aman pada salah satu episode yang ditayangkan.
Episode itu ditayangkan pada 15 Maret 2020 lalu ketika Gary membawa putranya, Hao ke gym tinju. Kala itu, Gary melakukan prank kepada Hao dengan berpura-pura pingsan setelah mendapat pukulan dari lawannya.
Hao pun menunjukkan reaksi menangis histeris sembari berkata, "Tolong jangan biarkan ayahku mati." Hao berhasil membuat Gary sadar setelah mencium pipi ayahnya. "Ayah, kamu terjatuh ke lantai. Hao harus memohon agar kamu terbangun. Aku sangat khawatir," ucap Hao.
Setelah episode itu ditayangkan, banyak penonton yang marah karena prank itu bisa menyebabkan Hao trauma di usianya yang dini. "Ya ampun. Menggunakan anaknya sendiri seperti ini. Aku bahkan tidak tahu harus mulai dari mana," tulis seorang netizen. "Ayah yang suka menggunakan anaknya untuk televisi. Lihat omong kosong ini, tsk tsk," sambung yang lain.
Ketika kritikan bertambah besar, Komisi Penyiaran Korea Selatan pun terlibat dan membuat teguran. "Ketika sebuah program melibatkan anak-anak, ada risiko bahwa anak-anak menjadi sumber hiburan," tulis Komisi Penyiaran Korea Selatan.
"Yang dalam banyak kasus kemudian mengarah pada perlindungan yang melemah dari anak-anak di lokasi syuting. Sebagai media publik, televisi harus mempertimbangkan pengaruh yang akan dihadapi anak-anak sebagai akibatnya," pungkas tulis Komisi Penyiaran Korea Selatan.
Teguran Komisi Penyiaran Korea Selatan tidak akan langsung mengubah apa pun dalam "Superman Is Back". Namun, ketika peringatan semacam itu menumpuk, maka menjadi kemungkinan bagi KCSC untuk mengambil tindakan yang lebih serius seperti menjatuhkan denda, membatalkan episode atau pertunjukan dan bahkan menghukum personil produksi yang bertanggung jawab.
(wk/amal)
