Pakar Tiongkok Klaim Virus Corona Sudah Ada di AS Sebelum Muncul di Wuhan
Dunia

Pakar penyakit menular di Tiongkok mengklaim bahwa virus corona sudah terlebih dahulu muncul di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa sebelum mewabah di Wuhan.

WowKeren - Asal usul virus corona baru yang menyebabkan COVID-19 hingga kini masih menjadi perdebatan. Banyak orang yang meyakini bahwa virus tersebut pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019 lalu.

Kini, pakar penyakit menular di Tiongkok mengklaim bahwa virus corona sudah terlebih dahulu muncul di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa sebelum mewabah di Wuhan. Pakar tersebut adalah Zhong Nanshan, ilmuwan yang sebelumnya berhasil menangani epidemi SARS dan kini menjadi penasehat pemerintah Tiongkok dalam penanganan pandemi Corona.

Zhong menyatakan bahwa penyelidikan terhadap asal-usul virus corona penting untuk persiapan wabah berikutnya. Pasalnya di abad ini saja, sudah 3 kali terjadi wabah, yakni SARS pada 2002 lalu, wabah MERS pada 2015 lalu, dan kini COVID-19. Ia pun menegaskan bahwa investigasi asal-usul tersebut juga harus mencakup negara lain, bukan hanya Tiongkok.


"Kita perlu mencari tahu persis bagaimana virus ditularkan," ujar Zhong melansir South China Morning Post pada Kamis (28/5). "Ini adalah proses evolusi dan itu bisa terjadi di mana saja. Data menunjukkan hal itu terjadi di Cina, Prancis, dan Amerika Serikat. Kami benar-benar perlu mencari tahu bagaimana ini terjadi."

Menurut Zhong, kasus COVID-19 paling awal telah ditetapkan terjadi pada bulan September dan November 2019. "Itu terjadi pada bulan November di AS dan juga di Prancis dan Italia, jadi itu adalah masalah dunia bahwa virus itu mungkin sudah ada jauh sebelum (dilaporkan terjadi di Cina)," ungkap Zhong

Sementara itu, sejumlah pihak sempat menuduh bahwa COVID-19 merupakan virus buatan laboratorium di Wuhan. Zhong lantas mengaku bahwa pemerintah Tiongkok telah menyelidiki klaim tersebut dan tidak menemukan hal yang tak wajar.

"Setelah AS membuat tuduhan tersebut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China dan Komisi Kesehatan Nasional mengirim tim khusus untuk menyelidiki Institut Virologi Wuhan selama 2 minggu," jelas Zhong. "Para penyelidik menemukan tidak ada yang tak pantas dan tidak ada yang dapat menunjukkan (bahwa virus korona) diproduksi oleh laboratorium. Kami juga tahu bahwa, berdasarkan tenaga kerja, kemampuan teknologi, dan keuangan mereka, mustahil bagi mereka untuk membuatnya (virus corona)."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait