Baru Seminggu Dibuka, Korsel Kembali Tutup Sekolah Usai Terjadi Lonjakan Kasus COVID-19
Dunia

Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menutup kembali ratusan sekolahnya mulai Jumat (29/5) kemarin, usai terjadi lonjakan kasus virus corona (COVID-19) baru.

WowKeren - Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menutup kembali lebih dari 500 sekolah mulai Jumat (29/5) kemarin. Keputusan ini diambil setelah munculnya laporan kasus baru virus corona (COVID-19).

Selain sekolah, pemerintah juga menutup taman, galeri seni, museum, dan teater di Seoul dan daerah sekitarnya selama dua pekan ke depan.

Dilansir CNN, Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo mengatakan acara yang diselenggarakan oleh pemerintah di Seoul dan sekitarnya akan dibatalkan atau ditunda sementara. "Kami telah memutuskan untuk memperketat semua tindakan karantina di wilayah metropolitan selama dua pekan mulai besok hingga 14 Juni," ujarnya.

Park juga meminta warga agar tetap tinggal di rumah dan menunda rencana untuk pergi ke luar atau mengadakan acara selama dua minggu mendatang. Wakil Menteri Pendidikan Park Baeg-beom mengatakan murid sekolah akan kembali melanjutkan belajar secara daring.


Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel mengumumkan 58 kasus baru pada Jumat menjadikan totalnya 11.402, dan 269 kematian. Sehari sebelumnya Korsel mencatat 79 kasus baru. Penambahan kasus harian itu merupakan yang terbesar hampir dua bulan terakhir. Peningkatan terbesar sejak 81 kasus diumumkan pada 5 April.

Sebelumnya, Korea Selatan telah membuka sekolah-sekolahnya pada Rabu (20/5) lalu. Ratusan siswa telah kembali menjalani pendidikan setelah tahun ajarannya ditunda selama 2 bulan lebih.

Meski begitu pemerintah baru mengizinkan sekitar 440 ribu siswa tingkat akhir untuk masuk sekolah. Pasalnya siswa tingkat akhir akan menghadapi ujian masuk universitas pada Desember 2020 mendatang, sehingga sangat penting untuk mereka segera melanjutkan pendidikan formal.

Sedianya siswa tahun-tahun berikutnya akan berangsur kembali ke sekolah dalam beberapa pekan ke depan. Namun siswa tingkat bawah ini pun akan dibagi dalam shift kelas offline dan online sehingga gedung sekolah tidak dipenuhi massa dalam jumlah besar.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait