UNICEF Bongkar Fakta Balita Di RI Terancam Kekurangan Gizi Kala Pandemi, Beri Solusi Ini
Nasional

UNICEF baru saja membongkar fakta jika balita di Indonesia terancam kekurangan gizi selama pandemi virus corona (COVID-19) berlangsung. Lantas, bagaimana solusinya?

WowKeren - Organisasi PBB yang berfokus pada masalah ibu dan anak, UNICEF baru saja membongkar fakta mengenai kesehatan anak di Indonesia. Berdasarkan laporan UNICEF, 1 dari tiga anak atau sekitar 7 juta anak di Indonesia mengalami kekurangan gizi (stunting).

Situasi stunting yang dialami anak-anak di Indonesia telah terjadi jauh sebelum pandemi virus corona (COVID-19). Kini dengan adanya pandemi, Nutrition Specialist UNICEF bernama Sri Sukotjo menyatakan kasus anak kekurangan gizi di Indonesia bisa semakin parah selama pandemi.

”Pandemi ini berisiko kenaikan angka tersebut, jadi misal karena Posyandu beberapa waktu lalu tidak ada, disrupsi,” ujar Sri saat video conference di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (3/6). “Ini sangat berisiko, untuk anak balita menjadi keadaan gizinya turun.”

UNICEF tidak hanya membongkar fakta mengenai masalah anak dan balita yang mengalami stunting di Indonesia saja. Rupanya, UNICEF juga telah mencatat sebanyak 2 juta anak dan balita dalam keadaan wasting atau kurang gizi akut.


UNICEF lantas ikut turun tangan untuk menangani masalah anak-anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi. Hal ini dilakukan dengan membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan berbagai upaya agar tidak terjadi pertambahan jumlah kasus stunting.

Indonesia disebutkan UNICEF kaya akan bahan-bahan pangan yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak. Selain nasi, UNICEF menyebutkan jika makanan pokok lain seperti jagung dan singkong juga bisa dikonsumsi sebagai makanan seimbang untuk tetap memenuhi kebutuhan gizi.

Berbagai bantuan juga sudah disalurkan oleh UNICEF seperti memberikan panduan serta pedoman mengenai masalah stunting ke masyarakat. Selain itu, masyarakat juga telah diberitahu mengenai cara-cara untuk menangani stunting yang menimpa anak.

Sejumlah kendala pun ditemui UNICEF setelah melihat ke lapangan dan banyak Posyandu yang tidak beroperasi. Kini, UNICEF memberikan bantuan teknis ke Bidan Desa untuk konseling yang bisa dilakukan secara virtual selama pandemi berlangsung.

”UNICEF membantu Kemenkes membuat pedoman pelayanan gizi pada pandemi dan new normal,” ujar Sri. “Bagaimana memastikan anak-anak di daerah mendapatkan haknya untuk mendapatkan gizi terbaik.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait