Tak Pakai APD, Tenaga Medis Ini Pilih Kostum Tokoh Kartun Agar Pasien Anak Tidak Takut
SerbaSerbi

Tenaga medis Poli Anak RS UMMI Kota Bogor menggunakan kostum action figure hingga tokoh kartun alih-alih APD lengkap. Kebijakan ini agar pasen anak-anak di poli tersebut tak merasa takut.

WowKeren - Di tengah pandemi corona (COVID-19) para tenaga medis menjadi garda paling depan dan yang berinteraksi langsung dengan para pasien. Para tanaga medis sendiri memerlukan alat pelindung diri (APD) agar terhindar dari penyebaran virus corona.

Namun, hal tersebut tak berlaku pada sejumlah perawat dan dokter di Poli Anak RS UMMI Kota Bogor. Alih-alih menggunakan APD, mereka justru menggunakan kostum action figure hingga tokoh kartun.

Dikutip dari Kumparan, Rabu (3/6), terlihat adanya dua orang perawat bernama Lulu Hapsari dan Agus Mulyadi yang mengenakan kostum putri salju atau Snow White dan bajak laut. Keduanya tak mengenakan masker maupun sarung tangan.

Lulu mengaku mengenakan kostum bertema kartun tersebut dua hari belakangan, seiring rumah sakit berjalan normal. Pemakaian kostum ini menurutnya hanya khusus untuk tenaga medis, baik perawat atau dokter di Poli Anak.

Photo-INFO

Kumparan

"Kalau pakai APD biasa anak-anak kebanyakan takut dan menangis," kata Lulu, Rabu (3/6). "Sejak pakai ini, anak-anak suka dan serasa di tempat karnaval, kami hibur agar anak bisa nyaman dengan kami."

Sebelum menggunakan kostum, Lulu mengaku awalnya memang mengenakan APD level 3 COVID-19. Namun, demi tak menakuti anak-anak yang berobat, RS pun membuat kebijakan mengenakan kostum.


"Kalau ribet pasti pakai APD kostum. Tapi jujur mungkin lebih ribet mengunakan APD COVID-19," jelasnya. "Tapi balik lagi, tujuan kami agar menarik anak-anak dan tidak takut, dan orang tua tidak takut membawa anaknya ke rumah sakit, dan khawatir anaknya melihat pakaian APD putih."

Sementara itu, Direktur Utama RS UMMI Bogor dr Andi Tatat membenarkan kebijakan pemakaian kostum tersebut. Andi menjelaskan penggunaan kostum diperuntukkan bagi tenaga medis yang menangani pasien anak agar nyaman.

"Agar anak-anak nyaman datang ke rumah sakit, para tenaga medis mengunakan action figure, kebetulan itu pakai kostum bajak laut dan putri salju," ungkapnya.

Meski pakai kostum, pihak RS mengaku mewajibkan para tenaga medis tetap mematuhi prosedur COVID-19. Di antaranya menggunakan masker, sarung tangan, hingga pelindung wajah.

Andi kemudian menambahkan bahwa kebijakan menggunakan kostum ini dilakukan untuk menyambut Hari Anak pada 23 Juli mendatang. Jadi setiap hari kostum yang digunakan akan diganti, mulai dari karakter robot hingga kartun lainnya.

Menurutnya, kehadiran para tenaga medis yang mengunakan kostum ini disambut baik keluarga pasien, terutama anak-anak. Kendati mengunakan kostum, pihak RS mengklaim sudah menjalani prosedur sesuai protokol COVID-19.

"Insyaallah rumah sakit kami aman, dan menjalankan protokol COVID sesuai aturan," pungkasnya. "Kamar rawat inap sendiri sudah full, untuk rawat jalan sudah normal kembali."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait