Lima ODP Klaster Temboro Pacitan 'Lenyap' Saat Akan Dites Corona, Kok Bisa?
Nasional

Lima warga dengan status orang dalam pemantauan (ODP) dari klaster COVID-19 Temboro tiba-tiba ‘lenyap’ saat akan menjalani swab test virus corona. Bagaimana kejadiannya?

WowKeren - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pacitan sedang dibuat pusing dengan aksi yang dilakukan lima warga Kecamatan Ngadirojo. Kelima warga yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) tersebut tiba-tiba menghilang saat akan dilakukan swab test PCR demi memastikan diagnosis apakah terkena virus corona atau tidak.

Kelima warga ini diketahui merupakan sebuah keluarga yang berstatus ODP setelah tiba dari Temboro, Magetan. Petugas kesehatan lantas berniat menjemput keluarga ini untuk dilakukan swab test. Tak disangka, keluarga ini membandel dan memilih kabur.

Lima orang ini kurang kooperatif,” ujar Jubir Gugus Tugas COVID-19 Rahmad Dwiyanto kepada wartawan di kantornya, seperti dilansir dari Detik pada Kamis (4/6). “Diminta swab, dijemput menghilang. Ini satu keluarga.”

Rahmad menjelaskan jika dari kelima orang tersebut, dua di antaranya berstatus santri. Sedangkan dua lainnya merupakan orang tua santri, dan satu orang sisanya merupakan saudara. Rencananya, tes PCR kepada keluarga ini akan dilakukan pada Rabu (3/6) kemarin.


Kepada petugas kesehatan, keluarga ini telah berjanji akan datang sendiri ke tempat pemeriksaan. Namun, mereka justru kabur saat dilakukan pemanggilan untuk tes pada dua hari lalu.

Rahmad mengakui kehilangan jejak warga Kecamatan Ngadirojo tersebut. Pelacakan pun masih dilakukan terhadap warga yang datang dari daerah terpapar COVID-19 tersebut.

Terlebih, dua dari lima anggota keluarga itu merupakan santri. Mereka belajar di lembaga pendidikan yang terletak di wilayah episenter. Rahmad lantas mengancam akan menerjunkan TNI/Polri jika keluarga tersebut tidak segera datang ke tempat pemeriksaan dalam sepekan kedepan.

”Kami berharap mereka sadar untuk datang ke petugas dalam waktu satu minggu ke depan,” tegas Rahmad. “Tentu saja opsi terakhir kita minta bantuan dari TNI/Polri.”

Mantan Kepala Dinas Kesehatan itu berharap kelimanya dapat bekerjasama dengan petugas agar bersedia diambil sampel untuk pemeriksaan. Hal itu bertujuan agar penanganan COVID-19 di Pacitan lebih efektif.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait