Populasi Serangga Turun Drastis, LIPI Sebut Kiamat Sudah Dekat
SerbaSerbi

Di Indonesia, untuk menemukan serangga yang tidak termasuk ke dalam kategori hampir punah, langka, maupun endemik saja cukup sulit apalagi yang termasuk kategori ketiganya.

WowKeren - Jumlah populasi serangga di alam kian menurun. Penurunan ini diyakini sebagai pertanda makin dekatnya kiamat bagi kehidupan serangga.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Peneliti Laboratorium Entomologi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Djunijanti Peggie. Menurutnya, kondisi ini sangat mengkhawatirkan sehingga bisa disebut sebagai status kiamat. "Status kiamat serangga ini memang nyata dan sangat mengkhawatirkan," kata Peggie dalam situs resmi LIPI, Jumat (5/6).

Saat ini, baru seperlima atau 20 persen dari total 5,5 juta serangga d dunia yang sudah teridentifikasi. Tersisa 80 persen dari populasi tersebut dan jumlahnya terus berkurang.

Di Jerman, populasi serangga terbang dilaporkan bahkan menurun lebih dari 75 persen selama 27 tahun terakhir. Sementara di Australia, penurunan populasi serangga terus berlangsung meskipun mereka berada di kawasan cagar alam.


Di Indonesia sendiri, untuk menemukan serangga cukup sulit, bahkan untuk serangga yang tidak termasuk ke dalam hampir punah, langka, maupun endemik. Sehingga akan lebih sulit untuk mencari serangga yang masuk ke dalam ketiga kategori tersebut.

Penurunan jumlah populasi serangga dikhawatirkan akan mengganggu keberlangsungan ekosistem. Sebab bersama dengan tumbuhan, serangga memiliki peran vital sebagai penyusun dasar kehidupan di muka bumi ini.

"Tentunya keselamatan Bumi akan terancam," tutur Peggie. "Serangga dan tumbuhan adalah penyusun dasar kehidupan. Peran serangga sangat vital dalam ekosistem."

Dalam bidang pertanian maupun perkebunan, peran serangga sangat dibutuhkan untuk membantu proses penyerbukan. Selain itu, makhluk kecil ini juga berperan dalam proses pengolahan limbah maupun penguraian jasad. "Jadi bayangkan jika serangga punah, akan banyak jasad yang menumpuk dan tidak terurai," tutur dia.

Lebih lanjut, Peggie menyebut jika eksistensi serangga hilang maka hal itu juga akan membahayakan manusia. Oleh sebab itu, ia mengingatkan pentingnya manusia untuk lebih ramah terhadap alam. "Serangga tanpa manusia mungkin akan baik-baik saja, tetapi manusia akan menuju pada kepunahannya sendiri," ujarnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait