Tiongkok Lockdown Beijing Usai Klaster Baru COVID-19 Muncul di Pasar Xinfadi
Reuters
Dunia

Langkah ini ditempuh setelah temuan klaster baru COVID-19 dari pasar Xinfadi yang merupakan grosir makanan terbesar di Beijing. Klaster itu memicu kekhawatiran adanya gelombang kedua corona di Tiongkok.

WowKeren - Tiongkok secara resmi memberlakukan penguncian wilayah (lockdown) ketat kota Beijing dan melakukan pengujian massal virus corona (COVID-19). Langkah ini ditempuh setelah temuan klaster baru COVID-19 dari pasar Xinfadi yang merupakan grosir makanan terbesar di Beijing. Klaster baru itu memicu kekhawatiran akan adanya gelombang kedua virus corona di Tiongkok.

Dilansir dari CNN pada Selasa (16/6), Komisi Kesehatan Nasional Beijing melaporkan 36 kasus baru COVID-19, sehingga totalnya menjadi 79 kasus sejak infeksi lokal pertama yang dilaporkan pada 12 Juni dalam hampir dua bulan.

Klaster baru ini ditemukan di pasar Xinfadi yang terletak di barat daya kota, yang memasok sebagian besar buah dan sayuran segar di ibukota. Pasar yang juga menjual daging dan makanan laut itu telah ditutup sejak Sabtu (13/6) lalu. Wabah telah menyebar ke provinsi Liaoning dan Hebei, di mana total lima kasus baru ditemukan sebagai kontak dekat pasien di Beijing.

Juru bicara pemerintah kota Beijing, Xu Hejien, mengatakan klaster baru telah mengejutkan Tiongkok. Dalam konferensi pers pada Minggu (14/6), dia menggambarkannya sebagai periode yang luar biasa.


Sementara itu, surat kabar setempat Beijing News juga melaporkan bahwa virus corona telah ditemukan pada talenan yang digunakan untuk kemasan salmon impor di pasar Xinfadi. Hal ini lantas membuat pemerintah Beijing akhirnya menghentikan penjualan ikan salmon untuk sementara waktu. Bahkan supermarket besar di Beijing akhirnya menarik salmon dari rak mereka.

Menanggapi persoalan tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dugaan itu tidak bisa dijadikan hipotesis primer. Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan menilai kemasan tersebut harus diuji secara sistematis.

"Saya pikir, kita perlu melihat apa yang terjadi di dalam kasus ini, saya tidak percaya itu (salmon) adalah hipotesis utama," ujar Ryan. "Tapi, dugaan itu memang perlu dieksplorasi."

Ryan berharap agar Tiongkok bisa mempublikasikan urutan genetik virus dari klaster penularan di Beijing ini. "Tapi apa yang kita sering perhatikan adalah tanggapan langsung terhadap kasus baru ini dan serangkaian tindakan komprehensif," tuturnya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait