Beijing Setop Jual Ikan Salmon Usai Muncul Kasus COVID-19 Baru, Ini Kata WHO
Dunia

Pemerintah Beijing memutuskan untuk menyetop sementara impor dan penjualan ikan salmon usai munculnya kasus baru COVID-19. Merespon hal ini, WHO buka suara.

WowKeren - Beijing baru-baru ini menghadapi ancaman gelombang kedua virus corona (COVID-19). Diketahui, pasar tradisional Xinfadi menjadi klaster baru virus mematikan tersebut.

Menurut surat kabar setempat, Beijing News, melaporkan bahwa virus corona telah ditemukan pada talenan yang digunakan untuk kemasan salmon impor di pasar Xinfadi. Hal ini lantas membuat pemerintah Beijing akhirnya menghentikan penjualan ikan salmon untuk sementara waktu. Bahkan supermarket besar di Beijing akhirnya menarik salmon dari rak mereka.

Menanggapi persoalan tersebut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan dugaan itu tidak bisa dijadikan hipotesis primer. Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan menilai kemasan tersebut harus diuji secara sistematis.

"Saya pikir, kita perlu melihat apa yang terjadi di dalam kasus ini, saya tidak percaya itu (salmon) adalah hipotesis utama," ujar Ryan dilansir Reuters, Selasa (16/6). "Tapi, dugaan itu memang perlu dieksplorasi."

Pendapat Ryan ini senada dengan pernyataan para ahli sebelumnya yang menyatakan salmon tidak mungkin menjadi sumber utama pembawa penyakit. Namun, ada kemungkinan penemuan virus ini merupakan hasil kontaminasi silang salmon.


Kontaminasi silang merupakan perpindahan virus atau bakteri pada bahan makanan mentah atau matang melalui suatu perantara. "Seperti yang telah kita lihat di banyak negara, munculnya klaster baru selalu menjadi perhatian," katanya.

Ryan berharap agar Tiongkok bisa mempublikasikan urutan genetik virus dari klaster penularan di Beijing ini. "Tapi apa yang kita sering perhatikan adalah tanggapan langsung terhadap kasus baru ini dan serangkaian tindakan komprehensif," tuturnya.

Sebelumnya, Tiongkok menghentikan sementara impor ikan salmon yang berasal dari Eropa. Pasalnya, muncul dugaan jejak genetik virus corona dari pasar di Beijing berasal dari Eropa.

Hingga saat ini, WHO telah mencatat lebih dari 100 kasus baru corona ditemukan di Beijing. Beberapa distrik di Beijing telah menerapkan lockdown, menutup sekolah, dan melakukan tes masif.

Lokasi awal penularan masih terus diselidiki. Pejabat Pemerintah Daerah Beijing, Li Junjie, mengaku pihaknya menemukan kasus corona di pasar Yuquandong di barat laut distrik Haidian.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait