Ganjil Genap Pasar Gagal, Anies Baswedan Terjunkan TNI-Polri Selama PSBB Transisi Jilid II
Nasional

PSBB Transisi Jilid II diterapkan di DKI Jakarta selama 2 pekan ke depan. Ada beberapa perubahan yang terjadi, termasuk diantaranya Pemprov yang akan menerjunkan TNI-Polri di pasar.

WowKeren - Pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk memastikan wabah virus Corona di wilayahnya bisa terkendali. Salah satunya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menerapkan ganjil genap di pasar demi menekan potensi terjadinya klaster penularan Corona di daerah padat masyarakat tersebut.

Namun belum lama ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui penerapan penerapan ganjil genap pembukaan kios di pasar gagal menekan jumlah pengunjung. Menurutnya, para pedagang masih bandel alias tidak menghiraukan kebijakan dari Perumda Pasar Jaya tersebut.

"Di lapangan, dalam praktiknya, jumlah pengunjungnya tidak terpengaruh ganjil genap," ujar Anies dalam konferensi pers virtualnya, Rabu (1/7). "Terus yang kedua transaksinya tetap berjalan pada hari ganjil atau genap. Mereka menitipkan kepada yang ganjil di hari genap dan ganjil menitipkan kepada yang genap."

Oleh karena itulah, Anies akan menempuh jalan berbeda untuk menertibkan pasar. Apalagi saat ini Ibu Kota dan daerah penyangganya kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi jilid II.


Langkah yang Anies tempuh adalah menerjunkan aparat keamanan, yakni gabungan TNI dan Polri, untuk menjaga lebih dari 300 pasar. Harapannya pengawasan ketat terhadap pasar-pasar itu dapat berperan dalam mengatasi jumlah pengunjung sampai 50 persen.

"Kemarin ganjil-genap itu tidak efektif. Jadi, penting kita mengendalikan jumlah orang yang masuk (ke pasar) daripada mengendalikan di dalamnya," ungkap Anies, seperti dilansir dari Media Indonesia, Kamis (2/7).

"Yang masuk pasar tidak boleh lebih dari 50 persen dari kapasitas pasar," imbuh sang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. "Ini akan dikendalikan oleh petugas-petugas yang akan ditempatkan pintu-pintu pasar untuk mengendalikan jumlah orang."

Di sisi lain, jam operasional pasar akan kembali seperti sediakala sebelum PSBB diterapkan. Namun seperti sudah disampaikan, jumlah pengunjungnya yang akan dibatasi oleh aparat yang berjaga di depan pintu masuk serta di dalam pasar.

Selain untuk pasar, aparat gabungan ini juga sedianya diterjunkan di Stasiun KRL. Nantinya Pemprov DKI Jakarta juga akan menggandeng petugas dari PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait