Pakar Sebut COVID-19 Bukan Virus Baru dan Sudah Ada Sejak Lama
Health

Pernyataan tersebut dikemukakan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan para pakar ke Tiongkok untuk melacak asal-mula virus corona (COVID-19) yang menjadi pandemi global.

WowKeren - Pakar penyakit saluran pernapasan asal Tiongkok Prof Zhong Nanshan mengemukakan virus corona jenis baru atau COVID-19 sudah ada sejak lama. Namun ia heran kenapa virus ini tidak menjadi perhatian manusia.

Menurutnya, penemuan virus corona jenis baru di air selokan yang ditemukan di Italia dan beberapa negara di Eropa menjadi bukti kuat bahwa virus itu sudah lama ada bahkan sebelum manusia menyadarinya. Hal ini diungkapkan supervisor penanganan krisis COVID-19 di Wuhan itu kepada para pakar kesehatan Tiongkok dan Qatar melalui saluran video pada Rabu (8/7).

Sebelumnya, diketahui bahwa sampel air limbah yang diambil dari Milan dan Turin, Italia, pada Desember 2019 menunjukkan keberadaan virus tersebut sehingga memperjelas pendapat para ilmuwan bahwa virus telah lama ada sebelum pertama kali ditemukan di Tiongkok. Tiongkok sendiri pertama kali melaporkan kasus COVID-19 pada 31 Desember 2019, sedangkan Eropa melaporkan kasus pertamanya pada akhir Januari 2020.

Para peneliti di Spanyol juga menemukan penampakan virus pada air limbah di Barcelona pada Maret 2019 dan infeksi terlihat sebelum kasus COVID-19 terjadi. Para peneliti juga mendapati sinyal-sinyal keberadaan virus tersebut di Belanda, Prancis, Australia, dan negara-negara lain melalui sampel air limbah.

Pernyataan Prof Zhong Nanshan tersebut dikemukakan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengirimkan para pakar ke Tiongkok untuk melacak asal-mula virus corona. Para pakar WHO berkunjung ke Tiongkok untuk mengidentifikasi zoonosis (penyakit pada binatang yang dapat ditularkan kepada manusia) atas persetujuan pemerintah setempat.


Mereka melacak asal-usul virus merupakan bidang ilmu pengetahuan yang seharusnya bisa dipelajari oleh para ilmuwan melalui penelitian internasional dan kerja sama global. Hal ini juga menjadi pandangan WHO bahwa proses yang berlangsung ini mungkin menyangkut banyak negara dan beberapa lokasi.

Oleh karena itu, WHO akan melakukan kunjungan serupa ke beberapa negara dan wilayah sesuai kebutuhan, demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian dalam keterangan tertulis, sebagaimana dilansir dari Antara pada Jumat (10/7).

Seperti yang diketahui, pada akhir Juni lalu WHO mengumumkan akan mengutus tim ke Tiongkok untuk menyelidiki asal-usul virus corona. "Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita tahu segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu bermula. Kami akan mengirim tim pekan depan ke Tiongkok untuk mempersiapkan itu," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada 29 Juni lalu.

Keputusan WHO ini bisa dibilang cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya organisasi tersebut bersikukuh mengatakan bahwa virus corona berasal dari kelelawar, alih-alih berasal dari laboratorium seperti yang dituduhkan AS, Australia, dan beberapa negara lainnya.

Namun WHO menyatakan penyelidikan ini dilakukan karena pandemi corona masih jauh dari selesai. Bahkan, mereka memperingatkan dunia soal peningkatan perpecahan global akibat masalah tersebut.

"Kami berharap tim nantinya bisa mendapatkan gambaran dan pemahaman soal bagaimana virus dimulai," tambah Tedros. "Kami semua ingin ini berakhir. Kami semua ingin melanjutkan hidup kita. Tetapi kenyataannya yang sulit adalah ini bahkan belum dekat untuk berakhir karena secara global pandemi ini sebenarnya sedang meningkat."

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait