Awal Mula Munculnya Isu 'Klepon Tidak Islami' Dibongkar Pakar Medsos
SerbaSerbi

Media sosial dihebohkan dengan meme viral berbentuk flyer promosi dengan keterangan 'Kue Klepon Tidak Islami'. Analis Drone Emprit, Ismail Fahmi, lantas membagikan analisisnya terkait isu ini.

WowKeren - Jajanan tradisional Indonesia, klepon, ramai dibahas di media sosial belakangan ini. Pasalnya, olahan tepung ketan berisi gula merah tersebut diisukan "tidak Islami" melalui sebuah meme yang viral.

Meme tersebut berisi foto kudapan klepon dengan keterangan "Kue Klepon Tidak Islami". "Yuk tinggalkan jajanan yang tidak Islami dengan cara memberi jajanan Islami, aneka kurma yang tersedia di toko syariah kami..." demikian keterangan yang tertulis dalam meme viral itu. Di bagian kanan bawah juga terdapat logo bertuliskan "Abu Ikhwan Aziz".

Unggahan yang menghebohkan dunia maya Tanah Air tersebut langsung dianalisis oleh analis media sosial Drone Emprit dan Kernels Indonesia, Ismail Fahmi. Dalam analisis yang diunggahnya ke Twitter, Fahmi pertama kali menelusuri foto yang digunakan dalam meme viral tersebut.

Klepon Tidak Islami

Twitter/Ismail Fahmi

Berdasarkan penelusuran Fahmi, foto klepon yang digunakan dalam meme tersebut dapat ditemukan di situs Pinterest, blogspot, dan beberapa situs lainnya. Setelah itu, Fahmi menganalisi tren percakapan mengenai klepon di media sosial yang dimulai. Adapun tren klepon ini dimulai sejak Selasa (21/7) kemarin.

"Drone Emprit mengambil data dari Online News, Twitter, Facebook Page, dan Instagram. Paling banyak diperoleh dari Twitter, namun tidak berarti dari Facebook sedikit. Keterbatasan akses menyebabkan data terbatas dari FB. Tren pesat di Twitter terjadi mulai jam 16.00," cuit Fahmi. "Kita ingin melihat awal mula percakapan yang tertangkap oleh DE. Sebelum pukul 10 pagi percakapan mulai ramai. Kita fokus di sini dulu. Tampak percakapan di Facebook sudah ramai duluan, baru pelan-pelan di Twitter naik."

Selain Facebook dan Twitter, isu ini juga ramai diperbincangkan di Instagram. Berdasarkan penelusuran Fahmi, salah satu akun yang cukup awal membagikan meme viral ini di Instagram adalah akun @kerjabersama_2periode


"Foto yang sama dengan yang di Facebook tsb di beri caption 'Kadrun klo dibiarin makin ngelunjak, ....'" lanjut Fahmi. "Postingan-postingan berikutnya di atas nadanya serupa, yaitu menunjuk salah satu kelompok sebagai pembuat iklan tersebut."

Sementara di Twitter, akun yang cukup awal membagikan unggahan tersebut adalah akun @zsumarsono pada Selasa (21/7) pukul 05.40 dan akun @woelannnn pada pukul 06.08.

Klepon Tidak Islami

Twitter/Ismail Fahmi

Tanggapan tentang meme ini pun beragam, namun sebagian besar warganet memberikan respons negatif. Ada juga warganet yang mencoba mencari kebenaran toko yang katanya menjual kurma dengan menyudutkan klepon ini. Namun toko penjual yang tertera di meme tersebut tak dapat ditemukan.

"Gambar flyer 'anti-klepon' ini ternyata cukup sukses mewarnai timeline twitter. Mereka yg pro dan yang kontra sama-sama ngeshare gambar yang sama," tulis Fahmi. "Ini memperlihatkan hal tampaknya sederhana tp kontroversial dengan mudah akan menyulut kegaduhan."

Sebagai rangkuman, Fahmi menyoroti bahwa kata kunci "kadrun" kerap dikaitkan dengan meme ini. Sedangkan pihak yang mencurigai meme ini kebanyakan mencari klarifikasi atau menuding kelompok lawannya yg membuat dan menggoreng sendiri isu ini.

"Residu pilpres tampaknya masih sangat kuat. Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling 'serang'," pungkas Fahmi. "Flyer yang menyentuh dan mengangkat isu-isu atau karakter sensitif dan khas dari salah satu kelompok, merupakan bahan bakar yang sangat murah dan mudah dibuat untuk memanaskan polarisasi kedua cluster residu pilpres tersebut."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait