Ahli Di AS Nekat Ciptakan Virus Sejenis Corona Dan ‘Sebarkan’ Ke Sejumlah Negara, Kenapa?
Dunia

Para peneliti di Amerika Serikat (AS) baru-baru ini menempuh langkah esktrem dengan menciptakan sebuah virus mirip COVID-19 di laboratorium. Terungkap, ini penyebabnya.

WowKeren - COVID-19 saat ini telah menjadi virus paling mematikan di dunia setelah menginfeksi lebih dari 15,3 juta orang di dunia hingga Kamis (23/7). Virus corona juga telah membunuh lebih dari 630 orang di berbagai negara. Namun, aksi esktrem justru dilakukan peneliti di Amerika Serikat (AS) yang membuat virus sejenis corona di laboratorium.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington tersebut sengaja membuat virus dengan sifat infeksi mirip SARS-CoV-2 penyebab penyakit virus corona. Meski demikian, peneliti tidak menambahkan gejala infeksi saluran pernapasan layaknya COVID-19.

Dilansir dari Science Daily, peneliti mengungkapkan tujuan diciptakan virus tersebut agar pengembangan obat maupun vaksin virus corona menjadi lebih mudah. Pasalnya, untuk menciptakan vaksin para peneliti membutuhkan sampel virus corona.

Mengenai keamanan, peneliti memastikan seluruh ilmuwan di laboratorium menerapkan standar keamanan biologis yang tinggi. Terlebih, pembuatan virus hibrida ini sama sekali tidak berbahaya sehingga bisa diteliti dalam kondisi keamanan laboratorium biasa.


Virus hibrida yang diciptakan ini mampu menginfeksi sel dan berinteraksi dengan antibodi seperti virus COVID-10. Demi menciptakan keamanan virus ini, peneliti telah menukar genetik salah satu virus ringan dengan salah satu gen dari SARS-CoV-2. Hasilnya, modifikasi itu membuat virus menginfeksi sel dan dikenali oleh antibodi seperti COVID-19.

Peneliti juga menyatakan telah mendistribusikan virus ini ke sejumlah negara demi membatu mereka mengembangkan vaksin. “Kami telah mendistribusikan virus kepada para peneliti di Argentina, Brasil, Meksiko, Kanada dan, tentu saja di seluruh AS,” ujar peneliti Universitas Washington, Sean Whelan.

Whelan menjelaskan jika pihaknya mengandalkan vesicular stomatitis virus (VSV). Virus itu diketahui cukup berbahaya dan mudah dimanipulasi secara genetik, terutama yang berasal dari virus sapi, kuda, dan babi. Selain itu, VSV terkadang dapat menginfeksi manusia sehingga menyebabkan penyakit seperti flu ringan yang berlangsung tiga sampai lima hari.

Dengan menggunakan serum dari penderita pasien virus corona yang selamat dan antibodi yang dimurnikan, para peneliti juga berhasil menunjukkan bahwa virus hibrida itu dikenali oleh antibodi seperti virus SARS-CoV-2. Antibodi atau serum yang mencegah virus hibrida menginfeksi sel juga menghalangi virus corona yang sebenarnya untuk menginfeksi.

Selain itu, antibodi atau serum yang gagal menghentikan virus hibrida menginfeksi juga gagal mencegah SARS-CoV-2 yang sebenarnya. Atas temuan itu, para penelliti berharap virus hibrida dapat membantu para ilmuwan lain mengevaluasi berbagai bentuk pencegahan dan perawatan berbasis antibodi untuk pasien virus corona.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait