Ini Alasan Calon Vaksin Corona Tiongkok Diuji Klinis di Indonesia
Nasional

Pakar bioteknologi dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Dr.rer.nad Wien Kusharyoto lantas menjelaskan mengapa calon vaksin corona dari Tiongkok tersebut diuji di Indonesia

WowKeren - Indonesia diketahui bekerjasama dengan perusahaan bioteknologi Sinovac dari Tiongkok dalam mengembangkan vaksin virus corona (COVID-19). Adapun vaksin Sinovac ini akan melalui proses uji klinis tahap III di Indonesia.

Pakar bioteknologi dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Dr.rer.nad Wien Kusharyoto lantas menjelaskan mengapa vaksin dari Tiongkok tersebut diuji di Indonesia. Wien menjelaskan bahwa uji klinis tahap III dilakukan untuk mengetahui efektivitas vaksin dan untuk mengetahui manfaat vaksin itu sendiri.

"Jadi kita ingin tahu hasil yang terpapar yang orang yang divaksin dan tidak," terang Wien dilansir detikcom pada Kamis (23/7) hari ini. "Jadi kita tahu ada bukti kalau benar-benar mereka terhindari dari virusnya atau tidak."

Menurut Wien, uji klinis tahap I dan II hanya diujikan dengan jumlah sampel yang terbatas. Pertama kepada hewan, lalu kepada manusia. Dalam uji klinis tahap III ini, jumlah sampel yang lebih massal akan dapat mengukur efektivitas vaksin tersebut.

Negara yang dipilih untuk uji klinis tahap III vaksin corona ini adalah Indonesia, Brasil, India, dan Bangladesh. Wien menilai keempat negara ini memiliki kemiripan, yakni laju infeksi COVID-19 yang masih tinggi.


Sementara itu, uji klinis tahap III dinilai Wien tidak akan efektif dilakukan di Tiongkok sendiri. Oleh sebab itu, Indonesia dipilih Sinovac sebagai tempat uji klinis tahap III calon virus corona.

"Laju infeksi di Indonesia masih tinggi, 1.600 per hari. Itu adalah target yang tepat untuk lokasi uji vaksin," terang Wien. "Karena laju infeksi di China sendiri sudah menurun."

Selain itu, faktor pemanfaatan vaksin juga menjadi pertimbangan. Wien menilai bahwa semakin banyak uji coba, maka hasilnya akan semakin bagus. "Nanti kan hasil uji klinis fase 3 ini akan digabung juga dengan hasil dari negara-negara lain," ungkap Wien.

Indonesia juga disebut dipilih Tiongkok karena Sinovac dan BUMN PT Bio Farma sama-sama memiliki fasilitas produksi dengan metode yang sama. Dengan demikian, Indonesia nantinya diharapkan dapat memproduksi vaksin corona secara mandiri.

"Kalau Bio Farma kan punya fasilitas produksinya," pungkas Wien. "Jadi nanti modelnya transfer teknologi, sertifikasi dan bisa diproduksi di Bio Farma."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait