Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyiapkan mekanisme cuti pandemi. Mekanisme tersebut disiapkan karena beberapa pekerja telah kehabisan masa cuti sakitnya.
- Nidya Putri
- Selasa, 04 Agustus 2020 - 13:58 WIB
WowKeren - Australia kini tengah mengahadapi gelombang kedua virus corona (COVID-19). Bahkan keadaan negara bagian Victoria beberapa pekan terakhir kian parah.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyiapkan mekanisme cuti pandemi. Adapun mekanisme itu disiapkan karena beberapa pekerja telah kehabisan masa cuti sakitnya.
Agar mereka tetap bisa cuti secara resmi dan digaji, maka disiapkanlah mekanisme cuti dengan tunjangan. "Nilai dari tunjangannya adalah AUD 1500 (Rp 15,5 juta) untuk dua pekan cuti pandemi," berdasarkan keterangan Pemerintah Australia dikutip dari Channel News Asia, Selasa (4/8).
Sejauh ini, mekanisme cuti pandemi tersebut baru akan berlaku di negara bagian Victoria saja. Pasalnya, di daerah itulah yang tengah dalam kondisi terpuruk akibat wabah ini.
Memburuknya COVID-19 di Victoria membuat Melbourne kembali menerapkan lockdown selama enam pekan serta mengumumkan status darurat pada Minggu (2/8). Selain itu sebagian besar ritel dan manufaktur diharuskan untuk tutup mulai Rabu (5/8) dini hari, dengan pengecualian supermarket, apotek, bank, pompa bensin, dan toko minuman keras yang akan tetap buka. Keputusan tersebut diambil oleh Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews demi menekan penyebaran virus corona.
Tak hanya itu, produksi di pabrik pengolahan daging dan konstruksi akan dipangkas hingga sepertiga kapasitas hari biasa mulai Jumat (7/8). Serangkaian larangan ini merupakan aturan lockdown paling ketat yang diberlakukan sejak Australia pertama kali melaporkan kasus COVID-19 pada 15 Februari lalu.
Perlu diketahui, kasus COVID-19 aktif di negara bagian Victoria sendiri saat ini hampir mencapai 6.500 orang dan terus bertambah. Sedangkan total infeksi corona di Australia saat ini mencapai 18.318, dengan 221 kematian.
(wk/nidy)
