Trump Teken Perintah Pemberian Bansos 6 Juta Per Minggu untuk Pengangguran AS
Dunia

Usulan Trump diperkirakan akan sulit dijalankan. Pasalnya sejumlah negara bagian keberatan dengan rencana itu karena fokus anggaran saat ini adalah untuk menghadapi pandemi virus corona.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meneken aturan yang membolehkan pengangguran AS mendapatkan dana bantuan sosial. Trump menjanjikan bahwa kelompok masyarakat yang menganggur akan mendapatkan bansos, walaupun negara bagian tempat mereka tinggal tidak mau membayar sebagian anggaran tersebut.

Dalam memorandum yang diteken pada Minggu (9/8) waktu setempat, Trump menyatakan para pengangguran itu akan diberikan bantuan USD 400 (sekitar Rp5.8 juta) setiap pekan. Dia menetapkan pemerintah negara bagian harus menanggung sekitar 25 persen dari dana bansos itu, atau sekitar USD 100 (sekitar Rp1,4 juta).

Akan tetapi, dilansir dari CNN, sejumlah negara bagian keberatan dengan rencana itu karena mereka saat ini sedang memfokuskan penggunaan anggaran untuk menghadapi pandemi virus corona. Namun, Trump menyatakan pemerintah federal bersedia menanggung seluruh anggaran bansos, asal gubernur yang bersangkutan menyampaikan permintaan secara langsung.

"Kita mempunyai sistem di mana kami bisa menanggung 100 persen, atau menanggung 75 persen dan 25 persen lagi ditanggung pemerintah negara bagian, tergantung mereka," kata Trump.


Memorandum yang disampaikan Trump adalah salah satu dari empat usulan yang dijalankan sepihak, setelah pemerintah dan Dewan Perwakilan yang dikuasai Partai Demokrat tidak menemukan kata sepakat. Usulan Trump diperkirakan akan sulit dijalankan. Sebab, jika pemerintah negara bagian tidak mempunyai pos anggaran itu, maka kemungkinan para pengangguran itu hanya menerima tunjangan seperti biasa.

Langkah ini dianggap menjadi ajang unjuk kekuatan presiden, setelah Partai Republik yang mengusung Trump dan tim Gedung Putih gagal mencapai sepakat dengan oposisi, Partai Demokrat, dalam Kongres tentang paket stimulus baru yang bertujuan untuk membantu penduduk Amerika yang menjadi pengangguran.

Dengan angka pengangguran yang semakin meningkat, gangguan pada bisnis akibat aturan jarak sosial, dan penyebaran virus corona yang tak kunjung usai, banyak penduduk Amerika mengandalkan paket stimulus dari negara, tetapi sebagian besar berakhir pada Juli lalu.

Trump mengatakan keputusannya untuk menghindari Kongres dengan tindakan eksekutif mengartikan bahwa uang bantuan akan "didistribusikan dengan lebih cepat". Namun pada kenyataannya, tindakannya kemungkinan akan menghadapi tantangan, karena Kongres mengontrol pengeluaran federal, dan dalam kasus apa pun mereka dapat menambahkan atau mengurangi angka dari paket stimulus yang akan diberikan.

Bagi Trump, yang sangat tertinggal dalam pemungutan suara melawan saingannya dari Partai Demokrat, Joe Biden, menjelang pemilihan presiden 3 November mendatang, tindakan eksekutif itu dilakukannya untuk menunjukkan bahwa dia masih bisa memenangkan suara pemilih.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait