Rencana Bali Buka Wisata Mulai September Dinilai Bakal Sulit Karena Alasan Ini
Nasional

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyebut jika hal itu juga bergantung pada kebijakan negara-negara lain terutama terkait kebijakan travel warning.

WowKeren - Pemerintah Provinsi Bali telah memutuskan untuk membuka kegiatan pariwisata di wilayahnya secara bertahap. Usai dibuka untuk wisatawan domestik pada Juli lalu, rencananya Bali akan dibuka untuk turis mancanegara pada September mendatang.

Namun sepertinya, rencana itu akan sulit untuk terlaksana. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa, menyebut jika hal ini juga bergantung pada kebijakan negara-negara lain. Sebab sejak pandemi COVID-19 menyerang, banyak negara yang memberlakukan travel warning pada warganya agar tidak bepergian ke negara tertentu yang memiliki risiko tinggi penularan COVID-19.

"Bukan hanya ditentukan oleh Provinsi Bali sendiri," kata Putu dilansir Kumparan, Rabu (19/8). "Itu bisa ditentukan oleh negara-negara luar terhadap warganya apakah mereka diizinkan pergi ke Bali atau tidak."

Seperti misalnya Australia yang hingga kini belum mengizinkan warganya untuk berkunjung ke negara lain. Begitu halnya dengan Singapura dan Tiongkok. Tak cukup sampai di situ, aturan dalam negeri sendiri pun ada yang justru bisa menjadi penghambat masuknya turis asing ke Indonesia.


Seperti Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) RI Nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia. Sehingga perlu menunggu ketentuan dari pusat untuk merealisasikan rencana tersebut.

"Jadi sepanjang itu belum sejalan kan berarti belum bisa untuk membuka internasional," tutur Astawa. "Jadi rencana itu (pembukaan wisatawan Internasional) hanya tahapan perencanaan, kalau pusat belum melonggarkan permenkumham itu kan berarti belum bisa buka untuk internasional."

Pemprov Bali, dikatakan Astawa akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat. "Dapat terealisasi atau tidak, itu kan pasti harus ada kajian dari pusat, kajian dari kita," lanjutnya.

Hasil kajian itu akan menentukan bagaimana langkah Pemprov Bali selanjutnya. "Kita sedang menunggu kajian dari pimpinan yakni pak Gubernur ataupun dari pemerintah pusat. Kalau saya sekarang ini kan masih menunggu kebijakan dari Pak Gubernur lebih lanjut. Artinya kita lihat kajiannya seperti apa," tuturnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait