Menteri Luhut Tenangkan Warga Soal Ancaman Resesi Indonesia, Apa Katanya?
Instagram/luhut.pandjaitan
Nasional

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan berusaha menenangkan masyarakat setelah Indonesia disebut pasti masuk resesi.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) telah menghantam perekonomian dunia. Dampaknya, sejumlah negara melaporkan telah mengalami resesi. Indonesia baru-baru ini disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD 99,9 persen masuk resesi.

Pernyataan Mahfud tersebut sempat menghebohkan media sosial dan tentunya membuat masyarakat merasa khawatir. Namun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan berusaha menenangkan masyarakat terkait ancama resesi.

Luhut meminta warga untuk tidak perlu cemas dengan kemungkinan Indonesia masuk resesi. Ia menegaskan pemerintah saat ini masih terus bekerja keras dalam menjaga ekonomi di Tanah Air agar bisa tumbuh positif pada kuartal III September mendatang.

Sebagai informasi, ekonomi Indonesia di kuartal II telah mengalami minus hingga 5,3 persen imbas pandemi. Jika Indonesia kembali mengalami minus atau pertumbuhan ekonomi hanya 0 persen di kuartal III, maka dipastikan Indonesia akan masuk ke dalam resesi.


Suatu negara disebut masuk resesi jika tidak mengalami pertumbuhan ekonomi atau mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut. Meski demikian, Luhut juga menekankan masyarakat tidak perlu khawatir jika pada akhirnya Indonesia benar-benar mengalami resesi.

”Kami jangan ditakut-takuti kalau ada sampai negatif di kuartal III ini, kami berjuang sekuat kuatnya,” kata Luhut saat menjadi Keynote Speaker dalam Kickoff Program Bank Indonesia dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia seperti dilansir dari CNNIndonesia, Minggu (30/8). “Tapi kalau itu pun terjadi, itu bukan akhir dari segala-galanya.”

Lebih lanjut Luhut membandingkan perekonomian Indonesia dengan negara-negara maju lainnya. Menurutnya, Indonesia akan lebih cepat bangkit dalam pemulihan ekonomi imbas pandemi corona dibandingkan negara-negara berteknologi tinggi.

”Mereka sebut Indonesia lebih mudah recovery karena memiliki komposisi pertumbuhan ekonomi didominasi oleh konsumsi, dibandingkan negara-negara lain yang hanya manfaatkan tekonologi saja,” jelas Luhut. “Makanya kami siapkan ini. Apalagi UMKM ini bisa jadi pendorong konsumsi domestik.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait