Peneliti Laporkan Kematian Pertama Akibat Reinfeksi COVID-19 di Belanda
Health

Sampai saat ini, para peneliti telah mengkonfirmasi hanya 23 kasus infeksi ulang virus corona, tetapi dalam semua kasus sebelumnya, pasien berhasil sembuh.

WowKeren - Para peneliti melaporkan kematian pertama akibat reinfeksi alias infeksi ulang virus corona (COVID-19). Pasien merupakan wanita berusia 89 tahun di Belanda. Sebelum terinfeksi, wanita tersebut dirawat di rumah sakit karena menderita makroglobulinemia Waldenström, jenis kanker sel darah putih langka yang tidak dapat diobati dan disembuhkan.

Dilansir dari CNN pada Selasa (13/10), para peneliti mengungkapkan bahwa wanita itu tiba di unit gawat darurat awal tahun ini saat menderita demam dan batuk parah. Ia dinyatakan positif virus corona dan tetap dirawat di rumah sakit selama 5 hari, setelah itu seluruh gejalanya mereda, kecuali kelelahan yang terus-menerus.

Hampir 2 bulan kemudian, hanya dua hari setelah memulai tahapan baru kemoterapi, dia mengalami demam, batuk, dan dispnea. Saat dirawat di rumah sakit, saturasi oksigennya 90 persen dengan kecepatan pernapasan 40 kali per menit. Dia kembali dites positif terkena COVID-19 sementara tes antibodi negatif pada hari ke 4 dan 6.

"Pada hari ke 8, kondisi pasien semakin memburuk. Dia meninggal dua minggu kemudian," kata para peneliti.


Tim tersebut memiliki akses untuk menguji sampel dari kedua infeksi dan mengonfirmasi bahwa susunan genetik setiap virus berbeda hingga tingkat yang tidak dapat dijelaskan melalui evolusi in-vivo. Hal ini mendukung temuan bahwa wanita itu menderita infeksi ulang dengan virus corona.

Sampai saat ini, para peneliti telah mengkonfirmasi hanya 23 kasus infeksi ulang, tetapi dalam semua kasus sebelumnya, pasien berhasil sembuh.

Reinfeksi COVID-19 sendiri telah ditemukan beberapa kali di dunia. Melansir beberapa sumber, hal tersebut pertama kali ditemukan pada seorang pria di Meksiko. Para ahli menyatakan hal tersebut merupakan hal yang lazim terjadi, jika penyintas tidak melakukan langkah-langkah pencegahan penularan kembali.

Terlepas dari hal tersebut, saat ini secara global virus corona telah menginfeksi 38 juta lebih orang di seluruh dunia. Berdasarkan data statistik Worldometers.info, hingga Selasa (13/10), sebanyak 1,085,852 orang meninggal akibat COVID-19 dan 28,621,152 dinyatakan sembuh. Saat ini, jumlah kasus aktif di seluruh dunia menyentuh angka 8,363,689 jiwa.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait