Kembali Diserang Wabah Brucellosis, Lebih dari 6.000 Warga Tiongkok Terinfeksi
Science Photo Library/CNRI
Dunia

Lebih dari 6.000 orang di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu di barat laut Tiongkok, telah dites positif mengidap penyakit bakteri yang disebut brucellosis. Wabah ini disebabkan oleh kebocoran di pabrik vaksin lebih dari setahun lalu.

WowKeren - Ribuan orang di bagian barat laut Tiongkok terinfeksi bakteri yang disebabkan oleh kebocoran di sebuah perusahaan biofarmasi pada September lalu. Kini, lebih dari 6.000 orang di Lanzhou, ibu kota provinsi Gansu dilaporkan mengidap penyakit yang disebut brucellosis.

Dikutip dari media lokal Global Times, pemerintah Tiongkok telah menguji 55.725 warga di kota itu dan menemukan 6.620 di antaranya positif brucellosis. Sebelumnya pada September, sekitar 3.000 orang dilaporkan terserang brucellosis.

Brucellosis adalah penyakit infeksi bakteri Brucella yang disebarkan dari hewan ke manusia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kontaminasi Brucella umumnya melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, dengan makan atau minum produk hewani yang terkontaminasi, atau dengan menghirup agen virus yang terbawa udara.


Beberapa gejala bisa menjadi kronis dan tidak pernah hilang. Menurut pernyataan dari komisi kesehatan Lanzhou tertanggal September, wabah tersebut berasal dari pabrik biofarmasi milik China Animal Husbandry Industry Co.

Pabrik menggunakan disinfektan kadaluwarsa selama Juli hingga Agustus 2019 untuk memproduksi vaksin brucellosis, meninggalkan bakteri dalam gas limbah yang tercemar. Gas limbah yang terkontaminasi kemudian membentuk aerosol, yang dibawa oleh angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou, tempat wabah pertama kali tercatat pada November tahun lalu, kata komisi kesehatan.

Sebelumnya, Komisi Kesehatan Lanzhou juga mengumumkan bahwa 11 rumah sakit umum akan memberikan pemeriksaan rutin dan gratis bagi pasien yang terinfeksi. Namun laporan tersebut tidak memberikan rincian tambahan tentang kompensasi untuk pasien, kecuali akan diluncurkan secara bertahap mulai Oktober.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), menyatakan bahwa penyakit yang juga dikenal sebagai demam Malta atau demam Mediterania ini dapat menyebabkan banyak gejala, termasuk sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan. Penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait