Tolak Kekalahan, Ribuan Massa Pendukung Trump Gelar Aksi Demo
AFP
Dunia

Ribuan massa pendukung Trump menggelar aksi demonstrasi di Atlanta, Tallahassee, Bismarck, Boise, hingga Phoenix. Mereka mengecam adanya kecurangan di pilpres AS.

WowKeren - Ribuan pendukung Donald Trump menggelar demo di seluruh negeri untuk menolak kekalahan dan menggaungkan tuduhan tak berdasar bahwa Joe Biden memenangkan pilpres lewat jalur penipuan.

Dilansir dari CNN, ribuan massa pendukung Trump berdemonstrasi di Atlanta, Tallahassee, Bismarck, Boise, hingga Phoenix. Mereka mengecam berita kemenangan Joe Biden setelah melewati lebih dari tiga hari penghitungan suara.

Sejauh ini, tidak ada kekerasan yang dilaporkan. Kendati demikian, pada satu titik, polisi bergerak untuk memisahkan antara pendukung dan penentang Trump. "Ada kecurangan pemilu yang terjadi di sini. Meskipun saya tinggal di Tennessee, saya orang Amerika, dan saya ingin memastikan orang Amerika memiliki suara dalam pemilihan," kata salah satu pendukung Trump.

Dia mengklaim bahwa para pemilih di Georgia menghitung suara secara tidak tepat untuk membawa Biden unggul. Dia pun berencana melakukan perjalanan selama sepuluh jam ke Washington pada pekan depan untuk berdemonstrasi di Mahkamah Agung, di mana Trump dan pengacaranya berjanji akan mengajukan tuntutan.

Beberapa ribu pendukung Trump juga berkumpul di Pennyslvania Capitol di Harrisburg dengan bendera AS, bendera Trump, dan tanda bertuliskan, "Hentikan Pencurian!".

"Jika kita tidak menghentikan ini hari ini, semuanya akan berakhir. Kalau tidak, kita bisa mengucapkan selamat tinggal pada kebebasan," kata pendukung Trump lainnya, merujuk outlet media yang menyatakan Biden sebagai pemenang.

Di Arizona Capitol di Phoenix, massa membengkak menjadi lebih dari seribu orang dalam beberapa jam. Biden memenangkan Electoral College di wilayah itu. "Sangat mencurigakan bahwa Presiden Trump, dengan gelombang merah yang kami lihat di Arizona, sedang berjuang. Saya ingin tahu apakah ada ketidaksesuaian dengan angka yang keluar dari mesin," kata Kelli Ward, mantan senator negara bagian dan ketua Partai Republik Arizona, kepada massa pro-Trump.


"Ini belum berakhir sampai semuanya berakhir. Masih ada pengadilan. Jika ada waktu untuk mengungkap penipuan yang meluas, presiden yang akan melakukannya," kata salah seorang pendukung Trump dari Henderson, Nevada. "Media tidak memutuskan siapa yang memenangkan kursi kepresidenan. Para pemilih sah di negara bagian inilah yang memutuskan."

Sejauh ini, tidak ada bukti adanya kecurangan suara seperti yang diklaim oleh Trump dan para pendukungnya. Bahkan, beberapa pejabat Partai Republik terpilih di seluruh negeri mulai menjauhkan diri dari Trump dan mendesaknya untuk menerima hasilnya dengan bijak.

Di sisi lain, pasangan capres-cawapres Biden-Harris berhasil meraih posisi presiden-wakil presiden setelah melewati perolehan 270 suara elektoral. Sedangkan rivalnya, Trump-Pence, meraih 213 suara elektoral. Dalam pernyataan resminya, Biden mengungkapkan rasa bangga akan kepercayaan rakyat AS padanya dan Kamala Harris untuk mengampu masa jabatan berikutnya.

Pada Minggu (8/11), Biden melakukan pidato kemenangan pertamanya usai memenangkan pemilu AS di Wilmington, Delaware. "Kami menang dengan suara terbanyak yang pernah diberikan untuk tiket presiden dalam sejarah bangsa, 74 juta," tegas Biden.

Biden juga mengirimkan pesan kepada mereka yang memilih Trump dengan menyerukan persatuan dan rekonsiliasi. Ia menegaskan sudah waktunya kedua belah pihak untuk saling mendengarkan lagi.

"Sudah waktunya untuk menyingkirkan retorika kasar, menurunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi dan untuk membuat kemajuan, kita harus berhenti memperlakukan lawan kita sebagai musuh kita. Mereka bukan musuh kita. Mereka orang Amerika," imbuh Biden.

"Saya berjanji untuk menjadi presiden yang berupaya untuk tidak memecah belah, tetapi mempersatukan, yang tidak melihat negara bagian merah dan negara bagian biru, tetapi hanya melihat Amerika Serikat," lanjut Biden.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait