Helena Bonham Carter Pastikan Serial 'The Crown' adalah Hasil Dramatisasi usai Timbulkan Kontroversi
TV

Pernyataan itu disampaikan setelah pemerintah Inggris mengatakan 'The Crown' harus memberikan label 'fiksi' demi menghindari kerusakan citra keluarga Kerajaan Inggris.

WowKeren - Kontroversi seputar penayangan "The Crown" musim keempat masih juga bergulir. Kini, pemeran Putri Margaret dalam "The Crown", Helena Bonham Carter, ikut buka suara dan memastikan bahwa serial yang ia bintangi merupakan hasil dramatisasi. Ia merasa bertanggung jawab untuk mengatakan hal tersebut.

"Itu didramatisasi. Saya merasa sangat yakin, karena saya rasa kami memiliki tanggung moral untuk mengatakan, 'Sebentar kawan, ini bukan dokumenter drama, kami membuat drama'," kata aktris "Cinderella" tersebut.

Helena Bonham Carter juga menjelaskan bahwa serial dokumenter drama dan drama merupakan dua bentuk yang berbeda. Dalam sebuah drama, ada hal yang didramatisasi.

Pernyataan itu disampaikan oleh Helena Bonham Carter setelah pemerintah Inggris mengatakan "The Crown" harus memberikan keterangan bahwa acara tersebut adalah fiksi. Hal itu diperlukan demi menghindari kerusakan citra keluarga Kerajaan Inggris.

"Itu adalah karya fiksi yang diproduksi dengan indah, jadi seperti produksi TV lainnya, hanya saja Netflix harusnya sangat jelas (karya fiksi) pada awalnya," kata Menteri Budaya Inggris, Oliver Dowden.

"Tanpa (keterangan) itu, saya mengkhawatirkan generasi penonton yang tak hidup di masa tersebut akan salah mengira fiksi sebagai fakta," lanjutnya.


Dowden bahkan diduga akan mengirim surat secara resmi kepada Netflix yang berisi permintaan penambahan "label fiksi" di awal setiap episodenya. Pihak yang dekat dengan keluarga Kerajaan Inggris khawatir adegan fiksi dalam serial itu akan menyakiti monarki, terutama Pangeran Charles sebagai pewaris takhta.

Bukan hanya dari pihak Pemerintah Inggris, keluarga mendiang Putri Diana juga merasa amat keberatan dengan serial ini. Adik mendiang sang Princess of Wales, Charles Spencer, secara terbuka juga meminta Netflix membuat sejumlah adegan tercantum jelas sebagai fiksi.

"Ini akan sangat membantu The Crown jika di awal setiap episode dinyatakan bahwa, 'ini bukanlah kejadian sebenarnya tetapi didasarkan pada beberapa peristiwa nyata'. Karena dengan begitu semua orang akan mengerti itu adalah drama demi drama," papar Charles Spencer.

Serial "The Crown" musim ke-4 di Netflix memang sangat diantisipasi lantaran menampilkan sosok Putri Diana yang mulai menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris. Selain itu, serial ini juga menampilkan fakta-fakta menarik tentang Putri Diana yang sebelumnya belum pernah diekspos oleh media.

Namun, serial "The Crown" musim keempat ini juga tak luput dari beragam kritikan. Serial ini dianggap terlalu mendramatisir hubungan antara Diana dan Pangeran Charles, soal bulimia yang dialami Diana, hingga perselingkuhan antara Charles Camilla.

Sebagai informasi tambahan, dalam "The Crown" season 3, cerita didasarkan pada kejadian dan kehidupan Kerajaan Inggris antara 1964 dan 1977, dimulai dengan pemilihan Perdana Menteri Harold Wilson dan berakhir dengan usia perak kekuasaan Ratu Elizabeth II. Kini pada season 4, "The Crown" mengambil setting waktu dua tahun setelahnya, yaitu dimulai pada 1979 dan digambarkan berakhir pada era 1990-an.

Dalam periode itu, kehidupan romansa Pangeran Charles berada di bawah pengawasan yang lebih ketat karena berkaitan dengan posisinya sebagai pewaris takhta Kerajaan. Kondisi tersebut membuat Charles pada Diana Spencer yang rupanya menarik perhatian dunia. Musim ini bukan hanya akan mengisahkan pertunangan dan pernikahan keduanya, namun juga dengan tur mereka di Australia pada 1983.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel