Terungkap, Eks Mensos Juliari Diduga Pakai Hasil Korupsi Bansos COVID-19 Untuk Lakukan Ini
Instagram/kemensosri
Nasional

Majalah Tempo melakukan penelusuran terkait pemanfaatan dana hasil korupsi bansos COVID-19 oleh Mensos nonaktif Juliari Batubara dan seperti inilah hasilnya.

WowKeren - Penyidik terus mendalami kasus korupsi bantuan sosial COVID-19 yang menjerat Menteri Sosial nonaktif Juliari Batubara. Termasuk di antaranya penggunaan dana hasil korupsi yang dilakukan Juliari, yang kekinian mulai terungkap.

Sebelumnya Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol Firli Bahuri menyebut Juliari menggunakan uang hasil korupsinya untuk keperluan pribadi. "Untuk membayar keperluan pribadi JPB," jelas Firli saat konferensi pers penetapan tersangka pada Minggu (6/12) silam.

Majalah Tempo pun melakukan penelusuran mandiri terhadap pemanfaatan hasil korupsi dari kasus ini. Dan seperti dilansir pada Senin (21/12), diduga uang hasil aksi rasuah itu digunakan untuk menyewa jet pribadi yang dipakai saat pergi ke luar kota.

Biaya sewa pesawat itu sekitar Rp 40 juta per jam yang kemudian dipakai untuk berkunjung ke beberapa daerah seperti Kendal (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Bali, dan Malang (Jawa Timur). Selain itu, uang yang ditilap Juliari diduga mengalir untuk memenangkan calon kepala daerah.


Terkait dengan hasil penelusuran ini ternyata belum ditanggapi oleh pihak-pihak terkait. Termasuk di antaranya pengacara Juliari, Maqdir Ismail, yang mengaku belum bisa memberi tanggapan.

"Mohon maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan," ujar Maqdir, dilansir dari Tempo. "Karena saya belum bisa berkomunikasi dengan Pak Juliari P Batubara."

Di sisi lain kemelut kasus korupsi ini kian panas setelah penelusuran Majalah Tempo juga menyeret nama putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Dalam penelusurannya ditemukan Gibran terlibat lantaran diduga menjadi penghubung antara Kemensos dengan Sritex yang memproduksi tas kain untuk kebutuhan bansos itu.

Gibran pun sudah angkat bicara terkait dengan tudingan tersebut. Ia menantang pihak-pihak yang menuduhnya terlibat dalam aksi rasuah untuk membuktikannya. Kendati demikian spekulasi ini sudah membuat kata kunci terkait menjadi trending topic di Twitter Indonesia.

"Tangkap saja kalau salah. Tangkap saja kalau ada buktinya. Tapi saya tegaskan sekali lagi, saya tidak pernah ikut-ikut," tegas Gibran, Senin (21/12). "Kalau ada buktinya, sini. Dibuktikan. Enggak ada yang seperti itu."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait