Update COVID-19: 1 Pasien Bisa Terinfeksi 2 Varian Virus Hingga Brasil Temukan Mutasi Baru
Reuters
Dunia

Peneliti Brasil menemukan pasien yang terinfeksi 2 varian virus Corona sekaligus pada waktu yang sama. Tak hanya itu, peneliti juga mengklaim adanya mutasi baru yang mengkhawatirkan.

WowKeren - Baru-baru ini Brasil mengungkap sejumlah fakta baru soal COVID-19. Termasuk di antaranya perihal seorang pasien yang diidentifikasi terinfeksi sampai 2 varian virus SARS-CoV-2.

Penemuan mengejutkan ini dipublikasikan di situs pra-publikasi ilmiah MedRxiv pada Kamis (26/1) pekan lalu. Bahkan tak hanya satu, ada setidaknya 2 kasus dengan konfirmasi infeksi 2 varian virus seperti ini.

"Kami adalah orang pertama yang mengidentifikasi dua peristiwa koinfeksi independen," ujar para peneliti dalam laporan mereka, dilansir Senin (1/2). "Yang disebabkan oleh terjadinya B.1.1.28 (E484K) dengan garis keturunan B.1.1.248 atau B.1.91."

Namun laporan ini diketahui belum ditinjau oleh rekan sejawat ilmuwan lain. Dan perlu diketahui pula, "kode-kode" yang disebutkan oleh para peneliti tersebut merujuk pada varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang kini berkembang.

Varian E484K adalah mutasi virus Corona yang baru-baru ini ditemukan di Afrika Selatan. Banyak yang meyakini varian ini membuat virus Corona jadi resisten terhadap vaksin serta sangat mudah menular.


Lantas untuk gejala pasien yang terinfeksi 2 varian virus Corona sekaligus ini, disebutkan para peneliti, malah dikonfirmasi ringan. Selain mengalami batuk kering, sakit tenggorokan serta sakit kepala, kedua pasien ternyata tidak memerlukan rawat inap.

Keberadaan 2 varian virus sekaligus di dalam tubuh pasien ini dikhawatirkan bisa mempercepat timbulnya mutasi baru. "Koinfeksi ini dapat menghasilkan kombinasi dan menghasilkan varian baru lebih cepat daripada yang telah terjadi," jelas Ahli Virologi Universitas Feevale Fernando Spilki.

"Ini akan menjadi jalur evolusi lain untuk virus," imbuh Spilki yang juga menjadi ketua tim peneliti itu, dilansir Reuters. Tak hanya itu, dalam penelitian ini juga kemudian ditemukan varian virus Corona baru dengan nama VUI-NP13L yang telah menyebar di negara bagian Rio Grande do Sul.

Varian baru ini dikhawatirkan bisa memicu resistensi terhadap vaksin yang kini tengah dikembangkan. Kasus-kasus tersebut menunjukkan viral load yang signifikan yang beredar di Brasil karena koinfeksi hanya dapat terjadi ketika virus yang berbeda ditularkan dalam jumlah yang tinggi.

"Mengingat bukti penyebaran E484K, koinfeksi dan munculnya VUI-NP13L di Rio Grande do Sul," pungkas Spilki. "Kami menegaskan kembali pentingnya menetapkan tindakan jarak sosial yang ketat dan efektif untuk melawan penyebaran strain SARS-CoV-2 yang berpotensi lebih berbahaya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait