Klaim menjanjikan ditawarkan vaksin Nusantara yang digagas mantan Menkes Terawan Agus Putranto. Disebut bisa bertahan seumur hidup membentuk antibodi untuk melawan COVID-19, berapa harganya?
- Ruth Meliana
- Kamis, 18 Februari 2021 - 13:20 WIB
WowKeren - Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto telah menggagas pengembangan vaksin virus corona buatan anak negeri, yakni vaksin Nusantara. Yang mengejutkan, vaksin Nusantara ini diklaim dapat menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh yang bisa bertahan seumur hidup untuk membantu melawan COVID-19.
Saat ini, vaksin Nusantara dilaporkan sudah melewati uji klinis fase I yang diikuti oleh 27 relawan. Kini, vaksin buatan anak bangsa ini akan melanjutkan uji klinis kedua dengan melibatkan 180 relawan.
Hasil uji klinis fase I vaksin Nusantara melaporkan adanya keluhan sistemik dari 20 relawan, yakni nyeri otot, nyeri sendi, lemas, mual, demam, dan menggigil. Lalu 8 orang mengeluhkan gejala lokal, yakni nyeri lokal, kemerahan, pembengkakan, penebalan, serta gatal pada titik suntik. Namun semuanya bisa sembuh tanpa obat.
"Ini selesai di akhir Januari. Proses fase dua setelah dapatkan persetujuan BPOM," kata Yetty di RSUP dr Kariadi Semarang seperti dilansir dari Detik, Rabu (17/2). "Hasil Alhamdulillah dari 27 subyek, 20 keluhan ringan."
"Ada keluhan sistemik dan lokal. Hanya ada 20 keluhan. Ringan dan membaik tanpa obat," sambungnya. "Sama kayak vaksin lain. Efektivitasnya ada peningkatan antibodi pada minggu keempat."
Dalam fase kedua ini, vaksin Nusantara akan melakukan uji klinis terkait keamanan dan efektivitas. Selanjutnya jika berjalan dengan lancar, uji klinis akan dilanjutkan ke fase III yang diikuti 1.600 relawan dari rentang usia 18-59 tahun.
"Fase satu untuk safety. Aman tidak. Kedua untuk menentukan keamanan dan efektivitas tapi belum detil. Bagus ada kenaikan antibodi, tapi yang penting aman," jelas Yetty. "Fase ketiga semuanya. Kemudian menentukan dosis mana yang tepat."
Lantas berapa harga vaksin Nusantara jika berhasil menjalani seluruh tahapan uji klinis? Yetty memperkirakan vaksin gagasan eks Menkes Terawan ini akan dipasarkan dengan harga Rp200 ribu.
(wk/lian)
