Kritik Latihan Militer AS-Korsel, Adik Perempuan Kim Jong Un Beri Ancaman ke Pemerintahan Biden
https://www.nytimes.com/
Dunia

Sebagai informasi, pasukan Korsel dan AS memulai latihan militer bersama musim semi sejak pekan lalu. Namun latihan militer ini dibatasi pada simulasi komputer karena masih adanya risiko penyebaran virus corona (COVID-19).

WowKeren - Adik perempuan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, mengkritik latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Diketahui, latihan militer bersama tersebut dimulai di Korsel sejak pekan lalu.

Kim Yo Jong bahkan memberi peringatan kepada pemerintah Presiden Joe Biden yang baru dilantik pada awal tahun 2021 tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Kim Yo Jong sehari sebelum diplomat dan kepala pertahanan tertinggi AS tiba di Seoul.

"Kami mengambil kesempatan ini untuk memperingatkan pemerintahan baru AS yang berusaha keras untuk menyebarkan bau mesiu di tanah kami," tutur Kim Yo Jong dalam pernyataannya di kantor berita negara KCNA, Selasa (16/3). "Jika Anda ingin tidur dengan nyenyak selama empat tahun mendatang, lebih baik Anda tak menyebabkan bau pada langkah pertama."

Sebagai informasi, pasukan Korsel dan AS memulai latihan militer bersama musim semi sejak pekan lalu. Namun latihan militer ini dibatasi pada simulasi komputer karena masih adanya risiko penyebaran virus corona (COVID-19).


"Latihan perang dan permusuhan tidak akan pernah bisa berjalan dengan dialog dan kerja sama," kata Kim Yo Jong. Wanita berusia 33 tahun tersebut juga mengejek Korsel telah "menggunakan permainan perang yang menyusut, usai terjebak dalam rawa krisis politik, ekonomi, dan epidemi".

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin melakukan perjalanan di Asia pekan ini demi membahas kebijakan luar negeri dan keamanan dengan sekutu di Jepang dan Korsel. Pakar Korea di King's College London, Ramon Pacheco, menilai bahwa komentar Kim Yo Jong yang disampaikan sehari sebelum perwakilan AS tersebut tiba di Seoul tampaknya bertujuan untuk membuat Korut dijadikan agenda utama Blinken dan Austin.

"Sampai saat ini pembahasan difokuskan pada The Quad, berurusan dengan China dan review kebijakan Korea Utara," ungkap Pacheco. "Sekarang, pernyataan Kim Yo Jong akan dijadikan pusat diskusi."

Sebelumnya, Gedung Putih menyatakan bahwa Korut sejauh ini menolak permintaan AS untuk terlibat dalam dialog. Kim Jong Un sendiri sebelumnya telah mengadakan tiga pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Donald Trump dan turut bertukar surat. Namun, Korut mengakhiri pembicaraan dan mengatakan tidak akan terlibat lebih jauh kecuali AS mencabut kebijakan pertahanannya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait