Hubungi Ketua ASEAN, Jokowi Desak Untuk Segera Bahas Krisis Di Myanmar
Instagram/jokowi
Nasional

Mengetahui keadaan Myanmar yang semakin kacau dan tidak terkendalikan, Presiden Joko Widodo akan segera menghubungi Sultan Brunei Darussalam untuk melaksanakan pertemuan tinggi ASEAN.

WowKeren - Sejak unjuk rasa junta militer pada awal Februari 2021, keadaan di Myanmar semakin tidak terkontrol. Hal ini lantas mendapat perhatian dari berbagai negara.

Sebelumnya, Paus Fransiskus selaku pemimpin umat Katolik sedunia telah mengutarakan keinginannya untuk perdamaian di Myanmar. Kini giliran presiden Indonesia, Joko Widodo yang menyuarakan untuk segera menghentikan kekerasan pada demonstran.

Jokowi mendesak para militer Myanmar untuk berhenti menggunakan kekerasan dalam menghadapi para demonstran. Menurutnya, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas.

"Indonesia mendesak agar penggunaan kekerasan di Myanmar segera dihentikan, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan," ujar Jokowi di Istana Bogor melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (19/3). "Keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas yang utama."

Jokowi meminta Myanmar untuk segera melakukan rekonsiliasi. Hal ini diminta Jokowi untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar. "Indonesia juga mendesak agar dialog, agar rekonsiliasi, segera dilakukan," imbuhnya.


Selain itu, Jokowi juga mengatakan akan menghubungi Sultan Brunei Darussalam selaku ketua ASEAN untuk segera mengadakan pertemuan tingkat tinggi. Hal ini dilakukan Jokowi sebagai upaya untuk segera membahas krisis di Myamar. Selain itu, juga untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar.

"Saya akan segera melakukan pembicaraan dengan Sultan Brunei Darussalam sebagai ketua ASEAN, agar segera dimungkinkannya diselenggarakan pertemuan tingkat yang membahas krisis di Myanmar," terang Jokowi.

Selain menyuarakan untuk segera mengakhiri kekerasan di Myanmar, pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bela sungkawa terhadap seluruh korban kekerasan. "Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita dan simpati mendalam kepada korban dan keluarga akibat penggunaan kekerasan di Myanmar," pungkas Jokowi.

Kudeta yang dilakukan oleh junta militer di Myanmar diketahui menyebabkan terjadinya aksi unjuk rasa di seluruh kota Myanmar. Militer Myanmar juga telah mengumumkan status darurat militer selama satu tahun.

Setelah mengetahui kabar tersebut, aksi demonstrasi semakin menjadi-jadi di setiap penjuru Myanmar. Dalam menghadapi demonstran, aparat militer Myanmar diketahui menggunakan kekerasan sehingga banyak memakan korban.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru