Rey Mbayang sebelumnya sempat menuliskan pendapatnya mengenai sebuah pernikahan. Pada kesempatan itu, Rey Mbayang menyebut bila memiliki momongan tidak bisa dijadikan sebagai tujuan utamanya.
- Wahyu
- Selasa, 30 Maret 2021 - 15:39 WIB
WowKeren - Belum lama ini, Rey Mbayang telihat menuliskan pendapatnya mengenai arti sebuah pernikahan. Menurutnya, pernikahan adalah tempat untuk bisa belajar hidup bersama dengan pasangan. Ia pun agaknya kurang setuju bila memiliki momongan disebut sebagai tujuan utama pernikahan.
Pandangan Rey Mbayang ini diungkapkannya melalui akun media sosial miliknya. Kendati demikian, agaknya ada sejumlah pihak yang kurang setuju dengan pendapat suami Dinda Hauw ini.
Rey Mbayang terlihat menuliskan permohonan maafnya melalui unggahan InstaStory miliknya. Permohonan ini rupanya ditulis Rey beberapa jam setelah pandangannya soal menikah diunggahnya pada feed Instagram miliknya.
Lewat klarifikasi ini, Rey Mbayang mengaku hanya ingin meluruskan persepsi generasi muda yang menilai bahwa pernikahan merupakan hal yang mengerikan. Ia juga hanya ingin ikut mendakwahkan ajaran Islam yang memerintahkan umatnya untuk saling menikah.
"Jadi ini adalah bentuk kepedulian untuk sedikit meluruskan sudut pandang yang berkembang tentang 'Menikah itu menyeramkan'," kata Rey Mbayang. "Dan tidak lain juga tentang mendakwakan kekokohan syariat kita saja."
"Maaf sebelumnya soal tulisanku," tulis Rey Mbayang pada Senin (29/3) kemarin. "Tidak ada maksud menyindir atau menyalahkan, atau pun mengucilkan prinsip orang lain karena tujuanku bukan untuk beradu."
Rey juga mengungkapkan bila ia tidak ingin beradu pendapat dengan orang lain yang memiliki pandangan berbeda dengannya. Personel grup musik Adam ini lantas menuturkan alasannya menulis pendapatnya mengenai pernikahan.
Pria 22 tahun ini hanya ingin orang lebih terbuka dengan sebuah pernikahan. Ia hanya tak ingin generasi muda beranggapan bahwa pernikahan adalah hal paling menakutkan.
"Aku cuma merespons reaksi orang-orang tentang sebuah kehawatiran yang akan membentuk stereotype baru yang menimbulkan trauma tentang pernikahan," pungkasnya. "Bahasa simpelnya, 'Banyak orang jadi melihat pernikahan adalah sesuatu yang menyeramkan'."
(wk/wahy)
