KIPI AstraZeneca Lebih Banyak Serang Nonlansia, Kemenkes Tetap Sasar Penerima di Bawah 30 Tahun
commons.wikimedia.org/Arne Müseler
Nasional

Meski Komnas KIPI menyebut efek samping vaksin AstraZeneca lebih banyak menyerang nonlansia, Kemenkes akan tetap memberikan vaksin tersebut pada penerima di bawah usia 30 tahun. Apa alasannya?

WowKeren - Belum lama ini Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mengungkapkan bahwa efek samping vaksin AstraZeneca di Indonesia lebih banyak ditemukan pada penduduk berusia 18-59 tahun dibandingkan lansia atau 60 tahun ke atas. "Di kita (Indonesia) kebanyakan nonlansia KIPInya, meskipun ringan," tutur Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com, Kamis (20/5).

Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan tetap memberikan vaksin tersebut pada penerima di bawah usia 30 tahun. Keputusan itu bukan tanpa alasan. Sebab Kemenkes ingin mengikuti rekomendasi dari Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Sampai saat ini sesuai dengan izin penggunaan darurat BPOM dan juga rekomendasi ITAGI, vaksin AstraZeneca digunakan di atas usia 18 tahun," ungkap Juru Bicara vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (22/5).

Nadia juga mengatakan bahwa pihaknya tengah menunggu kajian maupun rekomendasi lebih lanjut dari sejumlah instansi terkait keputusan batas usia pemakaian vaksin AstraZeneca. Instansi tersebut di antaranya adalah BPOM, ITAGI dan organisasi profesi lainnya.


Di sisi lain, Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Zubairi Djoerban menyarankan agar vaksin AstraZeneca tidak diperuntukkan bagi mereka yang berusia kurang dari 30 tahun. Pasalnya, vaksin tersebut menyebabkan 79 kasus pengentalan darah di Inggris yang menyebabkan 19 orang di antaranya meninggal dunia.

"Saya menyarankan agar sementara (karena) belum ada bukti ilmiah di Indonesia, kita mengikuti rekomendasi Inggris," ujarnya kepada CNNIndonesia.com. "Jangan memberikan vaksin AZ (AstraZeneca) pada orang sehat yang berumur kurang dari 30 tahun."

"Sejak April lalu, Inggris pun hanya memberi AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 30 (tahun). Bagi mereka yang di bawah 30 (tahun), pemerintahnya memberikan alternatif untuk menggunakan vaksin jenis lain," imbuh Zubairi.

Di Indonesia sendiri, efek samping vaksin AstraZeneca menuai sorotan usai seorang pemuda 22 tahun meninggal sehari setelah menerima suntikan vaksin tersebut. Karena mendiang wafat dengan status death on arrival saat dibawa ke rumah sakit, belum ada cukup bukti untuk memastikan penyebab kematiannya. Namun, izin pihak keluarga untuk melakukan otopsi terhadap jasad Trio memberikan titik terang baru untuk kasus ini.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait