Demi Lockdown Total 1-14 Juni, Malaysia Kerahkan Hingga 55 Ribu Polisi
Dunia

Padahal saat ini jumlah polisi untuk mengamankan berbagai wilayah Malaysia hanya di kisaran 37 ribu orang. Lockdown total sendiri ditempuh Malaysia karena lonjakan kasus COVID-19.

WowKeren - Malaysia memutuskan mengambil langkah lockdown total mulai 1 Juni 2021 mendatang untuk rentang waktu 14 hari. Langkah ini ditempuh demi mengendalikan wabah COVID-19 yang tengah merajalela di Negeri Jiran.

Dan demi menyukseskan program ini, Malaysia berencana menurunkan lebih banyak polisi untuk berjaga selama lockdown. Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Hamzah Zainudin menyebutkan sebanyak 55 ribu personel polisi akan diturunkan untuk memastikan semua prosedur lockdown total terlaksana dengan baik.

"Kami juga akan menarik 15 ribu personel dari kesatuan-kesatuan lain di bawah kementerian seperti Immigration Department, Rela, Escomm, Malaysian Maritime Enforcement Agency, dan Badan Keamanan Perbatasan Malaysia," ujar Hamzah, Sabtu (29/5). "Agar juga bekerja selama masa lockdown."

Penutupan jalan juga akan diperbanyak selama masa lockdown total tersebut, yakni mencapai 800 di berbagai wilayah Malaysia. Titik-titik pemeriksaan di sepanjang penutupan jalan juga akan dibahas lebih lanjut dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional, Kementerian Sumber Daya Manusia, dan Kementerian Pekerjaan.


"Kementerian juga akan meminta Badan Imigrasi untuk lebih mengetatkan operasi terhadap imigran ilegal," tutur Hamzah, dikutip dari The Star. "Terutama untuk area-area persinggahan penduduk asing."

Secara tersirat Hamzah juga mengungkap pemerintah Malaysia siap menerapkan sanksi untuk para pelanggar ketentuan lockdown total ini. Sebab Hamzah menerangkan jika saat ini kepolisian Malaysia sudah siap menerima lebih banyak tahanan, mengimplikasikan pada pelanggar peraturan lockdown.

Sebagai informasi, pada Jumat (28/5) malam, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan negaranya akan memasuki masa lockdown total pada 1-14 Juni 2021. Selama masa lockdown tersebut, hanya sektor esensial dan layanan vital yang boleh buka.

"Keputusan ini diambil setelah ada pembicaraan serius mengenai situasi terkini COVID-19 di Malaysia," demikian kutipan pernyataan resmi Kantor PM Malaysia, dilansir dari CNA. "Dengan jumlah kasus harian melebihi 8.000 dan kasus aktif melampaui 70 ribu."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru