ITAGI Ungkap Alasan Belum Beri Rekomendasi Vaksin COVID-19 Untuk Anak dan Remaja
Twitter/KemenkesRI
Nasional

Sebelumnya, Tiongkok telah mengizinkan penggunaan vaksin virus corona (COVID-19) Sinovac bagi penerima di rentang usia 3-17 tahun. Diketahui, Vaksin Sinovac juga digunakan di Indonesia.

WowKeren - Indonesia Technical Group in Immunization (ITAGI) menyatakan bahwa vaksin virus corona (COVID-19) untuk kelompok anak dan remaja masih belum diizinkan di Tanah Air. ITAGI mengaku masih menunggu hasil uji klinik dan kajian penggunaan vaksin COVID-19 pada anak dan remaja sebelum menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia.

"Indonesia belum izinkan vaksin COVID- 19 untuk kelompok anak dan remaja," tutur Sekretaris Eksekutif ITAGI, Julitasari Sundoro, melansir Antaranews, Selasa (8/6). "Saat ini baru ada uji klinik fase I dan II."

Menurut Julitasari, ITAGI masih menunggu data imunogenisitas atau kemampuan vaksin COVID-19 dalam memicu respons imun di tubuh anak atau remaha dari otoritas kesehatan terkait. Nantinya, ITAGI baru akan menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah setelah kajian klinik terkait penggunaan vaksin COVID-19 pada anak diselesaikan oleh otoritas terkait di Indonesia ataupun dunia.


"Kita tunggu rekomendasi ITAGI dan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait dengan data immunogenicity dan keamanan vaksin uji klinik fase III," paparnya.

Sebelumnya, Tiongkok telah mengizinkan penggunaan vaksin COVID-19 Sinovac bagi penerima di rentang usia 3-17 tahun. Hasil awal dari uji klinis Fase I dan II menunjukkan vaksin dapat memicu respons imun pada peserta berusia 3-17 tahun. Sedangkan sebagian besar reaksi yang merugikan hanya bersifat ringan.

Vaksin COVID-19 Sinovac sendiri juga telah digunakan dalam program vaksinasi massal di Indonesia. Namun Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan masih menunggu rekomendasi dari ITAGI dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) terkait vaksinasi COVID-19 bagi anak dan remaja.

Sebagai informasi, selama ini anak-anak memang tidak menjadi prioritas dalam pemberian vaksin. Sebab proporsi yang terkonfirmasi positif disebut lebih sedikit ketimbang kelompok usia lain, yang ditengarai akibat sistem kekebalan tubuh yang mampu menetralkan virus dengan lebih cepat.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait