Deddy Corbuzier mengungkap kekecewaannya terhadap pernyataan Anji yang termuat di berbagai media. Coki Pardede ikut membantah apabila ganja dapat meningkatkan kreativitas, simak penjelasannya berikut.
- Neressa Prahastiwi
- Sabtu, 19 Juni 2021 - 11:09 WIB
WowKeren - Deddy Corbuzier sebelumnya mengaku setuju agar ganja dilegalkan terkait penangkapan Anji. Namun kekecewaan terhadap Anji juga diungkap Deddy baru-baru ini.
Kepada Coki Pardede, Deddy mengaku kecewa ketika membaca headline alasan Anji menggunakan ganja. Anji disebut menggunakan ganja agar bisa rileks dan mengembangkan kreativitas.
"Gue agak kecewa satu hal, ini temen gue, temen loe juga. Masalah Anji," tutur Deddy Corbuzier dalam podcast yang dibagikan pada Sabtu (19/6). "Gue bukan kecewa karena dia ketangkep atau dia nyimeng, gua ada satu kecewa karena.. gue nggak tau ini bener atau nggak, tapi di berita dikeluarkan. Anji mengatakan alasan Anji menggunakan ganja adalah untuk kreativitas."
Dalam kesempatan tersebut, Deddy Corbuzier dan Coki Pardede sebenarnya sedang membahas tuduhan pelecehan kepada Gofar Hilman. Deddy rupanya tak ingin kreativitas dijadikan alasan untuk berbuat melanggar hukum.
"Jadi kalau ini dikatakan seperti itu, ini nanti akan timbul perspesi di masyarakat bahwa hal-hal negatif ini berhubungan dengan daya kreativitas loe," tutur Deddy. "There is some people yang kreativitasnya bisa muncul ketika ada adegan seksual loh."
Coki Pardede kemudian menyampaikan pendapat bahwa alasan yang disampaikan "pelaku" hanya sebuah sugesti. Sebab menurut sahabat Tretan Muslim tersebut, kreativitas adalah hal yang pasti sudah dimiliki seorang seniman.
"I doubt it, dan sebenernya itu sugesti, Om. Ada orang yang merasa dengan drugs dia bisa creativity-nya naik sampai beberapa level ke atas," terang Coki. "Sebenarnya itu suggest karena kalo loe nggak punya creativity itu, nggak bisa juga. Dia merasa bergantung kepada drugs yang mana creativity-nya sebenarnya udah ada di dalam dirinya."
Deddy Corbuzier sepakat dan mengungkap kekhawatirannya. "Tapi kan kata-kata seperti itu akhirnya membuat masyarakat kita berpikir 'Oh jadi yang namanya konten kreator, artis, selebriti begitu ya?'," tandasnya.
(wk/nere)
