Kebakaran RS COVID-19 Terjadi Lagi di Irak, 92 Orang Dikonfirmasi Tewas
Piqsels
Dunia

Kebakaran besar ini disinyalir terjadi akibat percikan api di kabel listrik yang kemudian meledakkan tangki oksigen. Setidaknya 92 orang dan 100 lebih orang terluka dalam insiden ini.

WowKeren - Beberapa bulan lalu kebakaran besar melanda rumah sakit khusus perawatan pasien COVID-19 di Irak. Dan kini insiden nahas serupa kembali terjadi pada Senin (12/7) malam waktu setempat.

Yang terbakar adalah pusat karantina pasien COVID-19, RS Al-Hussein, yang terletak Ibu Kota Al-Nasiriyah, Provinsi Dhi Qar, di bagian selatan Irak. Kejadian ini sontak disorot sekaligus membuat pemerintah menjadi sasaran empuk kritikan mengingat peristiwa serupa terjadi beberapa bulan lalu.

Investigasi otoritas berwenang setempat menyatakan api mulai membakar ketika terjadi percikan api dari kabel listrik. Percikan api ini kemudian mengenai tangki oksigen, mengingat pasien COVID-19 banyak membutuhkan suplai oksigen, yang kemudian meledak dan menyebabkan kebakaran masif.

Seorang saksi mata mengungkap kobaran api mengurung banyak pasien yang tentu tak bisa menyelamatkan diri sementara tim penyelamat juga kesulitan menjangkau mereka karena besarnya ledakan yang terjadi. "Tidak ada respons yang cepat ketika ada api, tidak cukup pemadam kebakaran. Orang-orang sakit terbakar hingga meninggal, ini kecelakaan mengerikan," tutur Mohammed Fadhil, salah seorang kerabat pasien yang kehilangan saudara laki-lakinya dalam insiden kebakaran ini.


Banyak pihak berharap keluarga dan kerabat mereka keluar dari pusat karantina tersebut dalam kondisi sembuh COVID-19 alih-alih malah menerima jenazah korban kebakaran. Pemerintah Irak pun mendeskripsikan kejadian ini sebagai duka nasional.

Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi segera mengadakan rapat darurat setelah mendesak pemberhentian dan penangkapan sejumlah pihak seperti Direktur Departemen Kesehatan di Provinsi Dhi Qar, Direktur RS Al-Hussein, hingga Kepala Pengamanan setempat. Ia juga menjanjikan investigasi untuk mengungkap kasus ini.

"Duka yang luar biasa bagi seluruh masyarakat Irak," ungkap Al-Kadhimi dalam pernyataan resminya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (14/7). Sedangkan Presiden Irak Barham Salih malah menyalahkan praktik korupsi atas insiden ini.

"Bencana yang terjadi adalah imbas korupsi yang terus-menerus," kata Salih. "Dan salah manajemen yang merendahkan kehidupan masyarakat Irak."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru