Kemenkes RI Buka Suara Usai Antibodi Vaksin Sinovac Disebut Memudar Dalam 6 Bulan
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Nasional

Adapun studi yang dilakukan peneliti Tiongkok tersebut juga menyatakan bahwa suntikan ketiga alias booster dapat memberikan efek penguat yang baik bagi penerima Vaksin Sinovac.

WowKeren - Sebuah studi yang dilakukan peneliti Tiongkok baru-baru ini menyebutkan bahwa antibodi yang terbentuk dari Vaksin COVID-19 Sinovac akan memudar usai enam bulan pasca dosis kedua. Kementerian Kesehatan RI pun buka suara terkait hal ini, mengingat Vaksin COVID-19 Sinovac banyak digunakan di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, studi tersebut masih belum bisa dijadikan rujukan karena belum ada publikasi ilmiah. "Terkait penurunan ini, belum ada publikasi ilmiah tentang vaksin yang ada menjadi tidak efektif, dan WHO juga masih merekomendasikan semua jenis vaksin," papar Nadia.

Adapun studi tersebut juga menyatakan bahwa suntikan ketiga alias booster dapat memberikan efek penguat yang baik. Terkait hal ini, Nadia menyatakan masih belum ada rencana pemberian booster kepada masyarakat ataupun pejabat publik.

"Sampai saat ini booster hanya akan diberikan kepada tenaga kesehatan," tegas Nadia. "Karena risiko keterpaparannya yang sangat tinggi."


Sebagai informasi, Indonesia baru saja menerima 4,5 juta dosis Vaksin COVID-19 Moderna asal Amerika Serikat. Sejauh ini, pemerintah baru menyuntikkan Vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan sebagai booster.

"Belum diputuskan sasaran Moderna, vaksin dosis tiga pakai Moderna saat ini khusus untuk Nakes," tutur Nadia kepada CNN Indonesia, Kamis (29/7).

Jumlah nakes yang menjadi prioritas suntikan booster saat ini berjumlah 1,4 juta orang. Dengan demikian, masih akan ada sekitar 3 juta dosis vaksin Moderna yang tersisa.

Di sisi lain, Israel menjadi negara pertama yang menawarkan dosis ketiga vaksin buatan Negara Barat kepada masyarakat umum dalam skala luas. Pada Kamis lalu, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, mengumumkan kampanye booster vaksin COVID-19 untuk seluruh warga berusia di atas 60 tahun.

"Saya mengumumkan malam ini awal dari kampanye untuk menerima vaksin booster, vaksin ketiga," ujar Bennett dalam pidato yang disiarkan secara nasional. "Kenyataan membuktikan bahwa vaksin itu aman. Kenyataan juga membuktikan bahwa vaksin melindungi terhadap morbiditas dan kematian yang parah. Dan seperti vaksin flu yang perlu diperbarui dari waktu ke waktu, kasus ini juga sama."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru