Banyak Hotel Dijual di Bali, Pengusaha Ungkap Alasannya
Pixabay
Nasional

Berdasarkan catatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, terdapat sekitar 50-60 hotel bintang satu hingga bintang lima yang dijual pemiliknya.

WowKeren - Pandemi COVID-19 berdampak ke sejumlah sektor, termasuk pariwisata. Hal ini membuat sejumlah pengusaha di Bali terpaksa menjual hotel mereka.

Berdasarkan catatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, terdapat sekitar 50-60 hotel bintang satu hingga bintang lima yang dijual pemiliknya. Ketua PHRI Bandung Rai Suryawijaya lantas menjelaskan sejumlah alasan pengusaha menjual aset mereka.

Yang pertama, pemasukan pengusaha menghilang akibat pembatasan kegiatan masyarakat sehingga wisatawan sepi ke Bali. Yang kedua, tabungan pengusaha hanya dapat menanggung beban operasional selama delapan bulan, sedangkan pandemi COVID-19 sudah berlangsung selama lebih dari satu tahun.

Kemudian yang ketiga, Rai menyebut pinjaman lunak dari pemerintah demi membantu operasional hotel masih belum teralisasi. Diketahui, Bali meminta pemerintah memberikan pinjaman lunak sebesar sekitar Rp 9 triliun untuk sektor pariwisata di tahun 2021.


"Di situasi seperti ini sangatlah wajar pengusaha ingin mengalihkan investasinya dengan cara menjual karena ada kewajiban-kewajiban lain, ada seperti pinjaman harus dibayar," papar Rai dikutip Kumparan, Kamis (2/9). "Selama ini bantuan soft loan (pinjaman lunak) belum terealisasi."

Lebih lanjut, Rai menjelaskan bahwa penjualan hotel tersebut belum berjalan mulus. "Namun belum banyak yang deal, karena banyak investor terutama dari luar negeri duitnya masuk karena ada kebijakan moneter negara masing-masing," paparnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengungkapkan penjualan hotel ini juga disebabkan oleh hilangnya 6 juta wisatawan yang biasa berlibur di Bali tiap tahun. Data PHRI mencatat 70 persen penghuni hotel di Indonesia merupakan wisatawan asing. Adapun wisatawan lokal masih belum bisa menggantikan kontribusi wisatawan asing tersebut.

"Di daerah lain, juga sudah terlihat indikasi potensi penjualan hotel. Dengan kata lain, situasi tersebut hampir dipastikan bakal merembet ke hotel-hotel di daerah destinasi wisata lain," terang Maulana kepada Bisnis.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait