Heboh kasus pelecehan seksual dan perundungan pada pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang terjadi selama bertahun-tahun, Nikita Mirzani ikut beri tanggapan.
- Eny Kartini
- Jumat, 03 September 2021 - 10:05 WIB
WowKeren - Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan cuitan terkait pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang menceritakan soal kisahnya dalam sebuah surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo. Pegawai tersebut mengaku mengalami pelecehan seksual dan perundungan dari rekan kerjanya selama bertahun-tahun.
"Tolong Pak Joko Widodo, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI. Saya trauma buah z**** dicoret spidol oleh mereka," tulisnya.
Yang bersangkutan mengaku mulai bekerja di KPI Pusat sejak tahun 2011. Selama bekerja, ia telah berulang kali mengalami pelecehan, pemukulan dan yang lainnya.
Puncaknya, korban mengaku dilecehkan secara beramai-ramai yang dilakukan oleh sejumlah pria yang merupakan rekan kerjanya pada tahun 2015 silam. Hal itu membuat korban trauma hingga jatuh sakit.
Pengakuan dari korban tersebut rupanya sampai ke telinga Nikita Mirzani. Pasalnya di unggahan terbaru pada Kamis (2/9), Nikita terlihat membagikan postingan bertuliskan "KPI".
Akan tetapi dalam caption, Nikita tak menuliskan keterangan apapun. Ia hanya menyematkan emotikon tawa dalam unggahannya kali ini yang diduga adalah responsnya terkait kabar heboh tersebut.
Postingan Nikita itu rupanya langsung membuat heboh banyak netter. Mereka mengaku tak menyangka jika Nikita ikut memberikan tanggapan terkait kasus tersebut. Netter pun ramai mendukung Nikita untuk mengawal kasus itu hingga tuntas.
"Waduh nyai ampe posting bgni," komentar akun @ti****ii. "KPI bobrok," seru akun @am*****ia dengan emotikon tawa.
"Asyik niki ikut bersuaraa, ayo nyai hajar sekalian," timpal akun @ar*****us. "Bubarkan lembaga ga berguna itu nyai," imbuh akun @ywve*****.
Namun beberapa netter rupanya menanggapi sebaliknya. Pasalnya mereka justru meminta Nikita untuk tidak ikut campur. Rupanya netter khawatir Nikita terkena imbasnya jika ikut campur dalam persoalan tersebut.
(wk/enyk)
