Ernest Prakasa Bereaksi Usai Komentarnya Soal Pelaku Pelecehan di KPI Ditanggapi Sinis
Instagram/ernestprakasa
Selebriti

Ernest Prakasa ikut geram mengetahui terduga pelaku pelecehan seksual di KPI berniat melaporkan balik korban. Melalui akun Twitter pribadinya, Ernest memberikan komentar menohok yang jadi sorotan warganet.

WowKeren - Ernest Prakasa ikut menyoroti kasus pelecehan yang terjadi di kantor KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Komika sekaligus sutradara itu menanggapi soal kabar terduga pelaku pelecehan seksual yang berencana melaporkan balik korban berinisial MS ke polisi.

Lewat cuitan di Twitter-nya, Ernest tampak habis membaca artikel yang yang mengatakan bahwa terduga pelaku tidak terima karena MS telah menyebar namanya ke publik. Ernest lantas menuliskan komentar menohoknya.

"Luar biasa laknatnya," tulis Ernest menanggapi isi artikel tersebut, Rabu (8/9).

Balasan Ernest itu pun dikomentari oleh salah seorang warganet. Dalam komentarnya, warganet tersebut mencoba netral, namun agaknya kata-katanya cukup sinis.

Ernest Prakasa Bereaksi Usai Komentarnya Soal Pelaku Pelecehan di KPI Ditanggapi Sinis

Source: Twitter


"Kalau dalam konteks kita melaknat orang lain hanya karena dia menggunakan hak konstitusinya untuk melaporkan orang yang diduga merugikannya, itu apa namanya yah?" bunyi komnetar warganet tersebut.

"Setiap orang/warga negara berhak untuk itu, biarkan proses dan penegakan hukum membuktikan siapa yang benar/salah," lanjutnya.

Tak perlu menunggu lama, pertanyaan warganet itu pun langsung dibalas oleh Ernest. Ia mengatakan bahwa hukum dan moral seringkali tak sejalan di Indonesia. Salah satu contohnya pada kasus pelecehan di KPI ini.

Ernest Prakasa Bereaksi Usai Komentarnya Soal Pelaku Pelecehan di KPI Ditanggapi Sinis

Source: Twitter

"Sayangnya, hukum dan moral tidak selalu sejalan. Punya hak secara hukum tidak lantas membenarkan perilaku secara moral," kata Ernest Prakasa.

Selain itu, hal yang paling membuat Ernest geram adalah saat terduga pelaku mengaku tak terima ketika namanya disebar ke publik oleh korban. "Perhatikan fokus dari argumen mereka. Titik beratnya ada di KEBERATAN DIEKSPOS, bukan KEBERATAN DITUDUH PADAHAL TIDAK BERSALAH. Itu pendapat gw," tutupnya.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru