Selebriti

Salah satu kru film 'Rust' membagikan potret terakhir Halyna Hutchins sebelum tewas usai tak sengaja tertembak Alec Baldwin yang tengah memainkan properti senjati api sungguhan.

• Sisilia Rizky Azalea
• Rabu, 27 Oktober 2021 - 16:54 WIB

WowKeren - Aktor Amerika Alec Baldwin tengah menjadi perdebatan hangat publik. Pasalnya, Alec tak sengaja menembak dua kru film "Rust" yang dibintanginya di tengah proses syuting.

Dilaporkan bahwa syuting film "Rust" memakai properti senjata api sungguhan. Kesalahan teknis pun tak dapat dihindarkan dan akhirnya terjadi lah insiden nahas tersebut.

Akibatnya, satu nyawa melayang yakni Halyna Hutchins, wanita berusia 42 tahun dengan posisinya sebagai direktur fotografi. Sedangkan, satu lagi yakni sutradara film "Rust" sendiri, Joel Souza. Kini, Joel masih harus menerima perawatan intensif rumah sakit akibat luka serius yang dideritanya.

Salah satu kru film "Rust" bernama Serge Svetnoy belum lama ini pun membagikan potret terakhir kali Halyna saat berada di lokasi syuting. Momen itu diklaim sebagai detik-detik Halyna tertembak pistol Alec hingga tewas.

Serge sendiri mengaku sebagai teman dekat Halyna. Bahkan Serge lah yang memeluk dan menompang tubuh Halyna saat direktur fotografi itu tergelatak usai tertembak.

Serge mengaku berada di dekat Halyna sebelum rekannya itu tertembak. Ia juga mengatakan Halyna sekarat usai tertembak dan tangannya dipenuhi dengan darah ibu satu anak itu.

"Ya, saya berdiri bahu-membahu dengan Halyna selama tembakan fatal yang merenggut nyawanya dan melukai sutradara Joel Souza," tulis Serge melalui laman Facebook-nya. "Aku memeluknya dalam pelukanku saat dia sekarat. Darahnya ada di tanganku."

Serge menyayangkan ketidakprofesionalan sejumlah pihak membuat nyawa Halyna melayang. Ia berharap kejadian yang menimpa Halyna, sutradara "Rust" hingga Alec Baldwin tak terjadi kepada orang lain.

"Saya tidak ingin siapa pun mengalami apa yang saya alami, apa yang dialami suaminya Matt Hutchins dan putranya Andros, dan aktor Alec Baldwin, yang telah menyerahkan senjata di lokasi syuting," beber Serge. "Dia harus hidup dengan pemikiran bahwa dia mengambil nyawa manusia karena orang-orang yang tidak profesional."