Taiwan Memiliki Kepercayaan Pada Bantuan AS Di Tengah 'Gangguan' Dari Tiongkok
Dunia

Sebelumnya, AS memberi dukungan kepada Taiwan untuk kembali bergabung dengan PBB setelah 50 tahun 'didepak'. Hal ini kemudian menjadi sebuah keyakinan Taiwan untuk bertahan.

WowKeren - Beberapa waktu lalu, Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap Taiwan. Adapun dukungan ini adalah untuk kembali masuknya Taiwan dan bergabung ke dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah didepak selama 50 tahun.

Atas bentuk dukungan dari AS ini, Presiden Taiwan mengatakan bahwa ia memiliki "keyakinan" kepada negara yang dipimpin oleh Joe Biden itu akan mempertahankannya dari serangan atau gangguan Tiongkok. Keyakinan atau kepercayaan ini muncul ketika Beijing dan Washington saling bertikai atas tempat Taipei di panggung global.

Saat ditanya dalam sebuah wawancara bersama CNN, Presiden Tsai Ing-wen ditanya mengenai keyakinan bahwa AS akan membela Taiwan, dengan mantap ia menjawab keyakinan penuh. "Saya memiliki keyakinan," jawab Tsai.


Sementara itu, Tsai juga menyoroti "berbagai kerja sama dengan AS yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami," termasuk pelatihan militer AS untuk pasukan Taiwan yang merupakan sebuah inisiatif yang pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Komentar ini muncul setelah Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan melaporkan bahwa tiga hari lagi pesawat militer Tiongkok menyebarang ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) untuk hari keempat berturut-turut pada Rabu (27/10), "intrusi" ke-17 selama Oktober.

Selanjutnya, Taiwan mengirim sebuah pesawat selain menyiarkan peringatan radio dan menyebarkan sistem rudal pertahanan udara. "Secara keseluruhan, Taiwan mencatat total 680 serangan pada tahun 2021 per Rabu (27/10)," bunyi keterangan Kementerian Pertahanan.

Di sisi lain, pada pertemuan puncak virtual KTT ASEAN, Biden menuturkan bahwa pekan ini pihaknya menegur Beijing atas tindakannya di dekat Taiwan. Kedua kekuatan dunia ini telah berhadapan dengan keterlibatan Taiwan dan PBB, dan sehingga membuat Washington menyatakan pulau tersebut harus lebih baik diintegrasikan ke dalam badan dunia untuk tujuan "pragmatis" dan Beijing mengatakan tidak memiliki hak untuk bergabung.

Seperti yang diketahui, sebelumnya, Taiwan telah meninggalkan PBB pada Oktober 1971. Hal ini terjadi setelah badan dunia itu memilih untuk mengakui Republik Rakyat China (RRC) daripada pemerintah di Taipei di bawah kepemimpinan Chiang Kai-shek.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru