Corona Delta Plus Masuk Malaysia: Menkes Sebut Belum Ada di RI, Karantina Bisa Diperpanjang 7 Hari
Pixabay/gianniskorentzelos
Nasional

Indonesia sangat mewaspadai konfirmasi kasus COVID-19 varian Delta Plus (AY.4.2) di Malaysia, termasuk dengan siap memperpanjang masa karantina pelaku perjalanan internasional jadi 7 hari.

WowKeren - Indonesia tengah meningkatkan kewaspadaan setelah COVID-19 varian AY.4.2 alias Delta Plus ditemukan di negara tetangga terdekat seperti Malaysia dan Singapura. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut varian tersebut belum ditemukan di Indonesia sampai saat ini.

"Kami melaporkan mengenai progres deteksi, (seperti) disampaikan Pak Menko (Marives) tadi, AY.4.2 sudah sampai di Malaysia," jelas Budi Gunadi dalam konferensi persnya, Senin (8/11). "Tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang."

Menurut Budi Gunadi, pemerintah melakukan whole genome sequencing antara 1.500-1.800 tes per bulannya namun belum ada varian Delta Plus yang terdeteksi. Sedangkan pemerintah pun terus mengantisipasi varian ini dengan memperkuat penjagaan di berbagai titik perbatasan.

"Kita tetap jaga. Perbatasan-perbatasan kita dijaga, apalagi ini sudah Malaysia, banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia baik darat, laut, dan udara," ujar Budi Gunadi.


Keberadaan virus Corona varian Delta Plus ini memang ditanggapi dengan serius oleh pemerintah. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa pihaknya menimbang berbagai opsi demi mengantisipasi, termasuk dengan memberlakukan kembali masa karantina selama 7 hari untuk pelaku perjalanan internasional.

"Bukan tidak mungkin nanti kalau orang datang dari luiar (negeri) yang kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi tujuh hari," terang Luhut. Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali tersebut juga menegaskan bahwa pemerintah hanya berniat untuk mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 ke Indonesia alih-alih bersikap tidak konsisten.

Luhut mengajak seluruh pihak untuk lebih waspada terhadap varian baru virus Corona tersebut. Pasalnya, menurut Luhut, varian AY.4.2 ini lebih ganas 15 persen daripada COVID-19 Delta sebelumnya.

"Kalau ada dari kita atau saudara ingin kena, ya silakan leha-leha. Tapi saya tidak mau," pungkas Luhut. "Oleh karena itu, saya akan tegas mengatakan, kita akan menyesuaikan atau antisipasi perilaku dari COVID-19 ini."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru