PTM Di Bantul Dihentikan Selama 2 Pekan, Imbas Kenaikan Kasus COVID-19
jatengprov.go.id
Nasional
Sekolah di Tengah Corona

Belakangan ini, kasus COVID-19 di Kabupaten Bantul, DIY mengalami kenaikan. Dengan adanya kenaikan kasus ini, maka juga berimbas pada kegiatan belajar mengajar di sekolah.

WowKeren - Seperti yang diketahui, saat ini telah banyak sekolah di Indonesia yang menggelar Pembelajaran Tatap Muka atau PTM. Meski demikian, tak semua sekolah bisa menggelar PTM. Hanya sekolah-sekolah yang telah lulus asesmen yang diizinkan untuk melaksanakan PTM, mengingat masih berada dalam masa pandemi COVID-19.

Selain itu, sekolah di daerah yang mengalami kenaikan kasus COVID-19, diharapkan bisa untuk menghentikan sementara kegiatan PTM. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pemerintah Kabupaten Bantul diketahui menghentikan kegiatan PTM di Kecamatan Sedayu selama dua pekan. Adapun alasan dibalik penghentian PTM itu lantaran adanya kenaikan kasus COVID-19 di daerah tersebut.

Mengenai penghentian PTM selama 14 hari itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), DIY, Didik Wardaya. "(PTM) dihentikan sementara 14 hari dan dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," terang Didik kepada Medcom.id, Senin (8/11).


Didik menjelaskan bahwa perubahan sistem kegiatan belajar dari PTM ke PJJ atau sekolah secara daring itu merupakan kewenangan pemerintah kabupaten untuk tingkat SMP ke jenjang bawah. Sedangkan untuk kewenangan atau keputusan di tingkat SMA/K itu merupakan kewenangan Pemerintah DIY.

Lebih lanjut, Didik menuturkan bahwa sebanyak dua SMA dan SMK sudah ditutup sementara sejak 3 November 2021. Sementara kasus COVID-19 di daerah tersebut menyebar bermula dari kasus yang ditemukan di SDN Sukoharjo dan SMKN 1 Sedayu pada pertengahan Oktober lalu.

Kata Didik, hal tersebut menjadi salah satu faktor kegiatan PTM di sejumlah sekolah di Kecamatan Sedayu dihentikan sementara lantaran jaraknya yang cukup dekat. "Siswanya tinggal di lokasi yang tidak begitu jauh," ungkap Didik.

Di sisi lain, Kepala Disdikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko menuturkan bahwa ada sebanyak 24 SD dan 4 SMP di Kecamatan Sedayu yang saat ini tengah menjalani kegiatan belajar secara daring. Adapun kegiatan sekolah daring ini telah dimulai sejak 5 November lalu. Menurutnya, langkah ini dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menghindari risiko penularan COVID-19 agar tidak meluas.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru