Pandemi COVID-19 Dorong Lonjakan Tajam Jumlah Kematian Akibat Malaria
pixabay.com/Ilustrasi/nuzree
Dunia

Sejumlah besar anak-anak yang tinggal di daerah miskin meninggal karena penyakit itu. Pada tahun 2020, dunia mencatat ada lebih dari 241 juta kasus malaria.

WowKeren - Pandemi COVID-19 global turut membawa dampak pada penanggulangan penyakit malaria. Upaya global untuk memperlambat pandemi COVID-19 yang mengamuk telah menyebabkan banyak kematian terkait malaria.

Sejumlah besar anak-anak yang tinggal di daerah miskin meninggal karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk tersebut. Pada tahun 2020, dunia mencatat ada lebih dari 241 juta kasus malaria dan 627.000 kematian akibat malaria.

Tahun ini jumlah itu bertambah sebanyak 69.000 kematian dan 14 juta kasus dibandingkan dengan korban pada tahun 2019, kata Laporan Malaria Dunia yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (6/12). 47.000 di antaranya atau sekitar dua pertiga dari angka itu terkait dengan gangguan dalam penyediaan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria selama pandemi.

Hampir 96 persen kematian dan 95 persen kasus tercatat dari sub-Sahara Afrika. Tragisnya, lebih dari 80 persen korban jiwa merupakan anak-anak di bawah usia 5 tahun. "Bahkan sebelum pandemi COVID-19 melanda, kemajuan global melawan malaria telah mendatar," kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus selaku direktur jenderal WHO.


Pandemi turut berdampak pada distribusi kelambu berinsektisida dan obat-obatan di negara-negara yang terkena imbasnya. Akibatnya, sektor kesehatan masyarakat global memperkirakan ledakan kematian terkait malaria di wilayah tersebut.

Mereka memperkirakan sekitar 769.000 kematian akibat malaria pada tahun 2020. Khawatir dengan peringatan tersebut, pemerintah di negara-negara ini meningkatkan upaya untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan di titik-titik rawan malaria.

"Ketika negara-negara Afrika menghadapi tantangan dan menghindari prediksi terburuk dampak COVID-19," kata Dr. Matshidiso Moeti, direktur regional untuk WHO Afrika. "Dampak pandemi masih berarti ribuan nyawa hilang karena malaria."

Pemerintah dan lembaga kesehatan telah mendistribusikan hampir 72 persen kelambu berinsektisida. Sebanyak 13 negara di sub-kawasan Sahel Afrika menjangkau 11,8 juta lebih banyak anak dengan obat anti-malaria pencegahan selama musim hujan dengan penularan tinggi pada tahun 2020 dibandingkan dengan 2019.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait