Harta Orang Kaya Meningkat Tajam di Tengah Pandemi COVID-19
pixabay.com/Ilustrasi/NikolayFrolochkin
Dunia

Eropa adalah wilayah yang paling setara di dunia. Sepuluh persen orang terkaya mengambil 36 persen pendapatan sedangkan wilayah yang paling tidak setara adalah Timur Tengah dan Afrika Utara.

WowKeren - Di tengah berbagai masalah ekonomi yang bermunculan di tengah pandemi, sebuah laporan terbaru menunjukkan harta orang-orang kaya di dunia justru meningkat. Pada Selasa (7/12), sebuah laporan menunjukkan bahwa pangsa kekayaan global orang-orang terkaya di dunia melonjak pada kecepatan rekor selama pandemi COVID-19.

Laporan Ketimpangan Dunia mencatat saham yang dipegang oleh para miliarder telah meningkat dari satu persen menjadi tiga persen sejak 1995. Yang mana menurut dokumen itu, peningkatan tersebut kian marak di tengah pandemi.

"Peningkatan ini diperburuk selama pandemi COVID-19," bunyi dokumen itu. "Faktanya, 2020 menandai peningkatan paling tajam dalam catatan kekayaan miliarder global."

Kelompok orang terkaya telah mengambil lebih dari sepertiga dari semua kekayaan tambahan yang terkumpul sejak 1995, sementara 50 persen terbawah hanya menangkap dua persen. Dr Lucas Chancel, salah satu direktur World Inequality Lab di Paris School of Economics, mengatakan kepada AFP bahwa dunia lebih terpolarsisasi setelah lebih dari 18 bulan menghadapi pandemi.


"Ketika kekayaan miliarder naik lebih dari 3,6 triliun euro, di lain sisi lebih dari 100 juta orang masuk ke garis kemiskinan ekstrem," lanjutnya.

Pemeringkatan real-time oleh majalah Forbes menunjukkan bahwa 10 orang terkaya dunia masing-masing memiliki kekayaan bersih melebihi 100 miliar dolar AS dengan bos Tesla Elon Musk bertengger di peringkat atas dengan kekayaan sekitar 265 miliar dolar.

Eropa adalah wilayah yang paling setara di dunia. Sebanyak 10 persen orang terkaya mengambil 36 persen dari pendapatan. Sementara itu, wilayah yang paling tidak setara adalah Timur Tengah dan Afrika Utara adalah karena 10 persen masyarakat terkaya mengambil 58 persen pendapatan.

Chancel yang merupakan penulis utama studi tersebut, menilai bahwa intervensi negara sangat penting dalam memerangi kemiskinan. Namun, tak dipungkiri juga bahwa negara-negara kaya mampu bertindak lebih banyak selama pandemi virus corona.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru