Australia Temukan Kasus Penularan Komunitas, Varian Omicron Sudah Berada di Tengah Masyarakat?
Unsplash
Dunia

Australia sendiri telah menunda izin masuk pelajar asing dan migran terampil ke negara itu selama dua minggu. Warga Australia yang kembali dari Afrika selatan kini juga harus menjalani karantina hotel selama dua pekan.

WowKeren - Australia melaporkan kasus Varian Omicron pertama yang menular di komunitas pada Jumat (3/12). Seorang pelajar dari Sydney menjadi pasien Varian Omicron pertama yang tidak bepergian ke luar negeri. Hal ini menjadi tanda bahwa varian tersebut kini dinilai sudah ada di tengah masyarakat.

"Transmisi selalu menjadi perhatian, tetapi sekali lagi kita perlu menjaganya dalam perspektif," tutur Menteri Kesehatan negara bagian New South Wales, Brad Hazzard, kepada awak media. Hazzar lantas menjelaskan mengapa pemerintah setempat tidak membatalkan pembukaan lockdown secara bertahap.

"Di seluruh dunia tidak ada kejelasan tentang apakah varian khusus ini akan menyebabkan kita mendekati masalah yang disebabkan oleh varian sebelumnya," terangnya.

Hingga berita ini ditulis, Australia telah melaporkan sembilan kasus Varian Omicron. Delapan kasus di antaranya berasal dari New South Wales yang menjadi tempat tinggal sepertiga penduduk Australia.


Meskipun beberapa negara bagian telah memperketat kontrol perbatasan domestik, pemerintah federal berharap untuk menghindari kembalinya lockdown. Australia sendiri telah menunda izin masuk pelajar asing dan migran terampil ke negara itu selama dua minggu. Warga Australia yang kembali dari Afrika selatan kini juga harus menjalani karantina hotel selama dua pekan.

Dengan ditemukannya penularan komunitas ini, Varian Omicron berarti tak lagi terbatas pada orang-orang yang pernah ke wilayah Afrika selatan. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah pemerintah federal Australia akan berhenti menargetkan kedatangan dari Afrika selatan?

"Kami akan terus meninjau saran medis, tetapi kami mengikutinya karena itu telah membuat Australia aman," jelas Hazzard.

Sementara itu, Chief Medical Officer Paul Kelly yang merupakan penasihat kesehatan utama pemerintah mengatakan Australia tidak akan merekomendasikan pemberian suntikan booster vaksin, seperti yang telah dilakukan negara lain. Pasalnya, belum ada bukti suntikan booster akan meningkatkan perlindungan terhadap Varian Omicron.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru