Jumlah Migran Merosot Selama Pandemi, Restoran dan Kafe Australia Kekurangan Pekerja
AFP/William West
Dunia

Australia mencatat penurunan lebih dari 375.000 migran karena penutupan perbatasan tahun ini hingga Maret. Proyeksi pemerintah memperkirakan kekurangan 830.000 orang pada 2024.

WowKeren - Ketika Australia keluar dari lockdown dan penutupan perbatasan selama hampir dua tahun, para pelaku bisnis di usaha kecil berjuang untuk menemukan staf yang memenuhi syarat. Adapun sebagian besar penyebabnya adalah karena tidak adanya backpacker maupun siswa internasional selama pandemi.

Pada Rabu (15/12) negara itu telah membuka perbatasan untuk siswa dan migran yang divaksinasi untuk pertama kalinya sejak Maret 2020. Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memulai ekonomi dan hidup berdampingan dengan COVID-19.

Sarah Dennithorne, salah seorang warga di Melbourne mempertimbangkan untuk menutup beberapa restoran pizzanya selama periode Natal yang sibuk. Padahal di momen liburan semacam itu, biasanya penduduk kota akan berduyun-duyun ke restoran untuk makan malam. Namun, sejak Melbourne keluar dari salah satu penguncian terlama di dunia pada bulan Oktober, Dennithorne, yang mengelola beberapa cabang Sal's Authentic New York Pizza, telah berjuang untuk mengisi kekosongan staf.

Sebelum pandemi, dia dapat dengan mudah menerima 100 hingga 150 lamaran. Namun saat ini, mendapatkan lima saja sudah beruntung. "Saya telah mengelola bisnis perhotelan di Melbourne selama 20 tahun, dan saya belum pernah melihat yang seperti ini," ujarnya kepada Al Jazeera.


Sementara itu, Di pantai Bondi Sydney, Andrew Anthony, pemilik toko daging yang berubah menjadi restoran Macelleria Bondi, telah memasang iklan pekerjaan secara online selama berminggu-minggu. Namun upayanya itu tak seberapa membuahkan hasil.

Selain hanya mendapatkan beberapa lamaran, terkadang staf yang berhasil direkrutnya justru tak muncul saat hari-H kerja. "Ini mengerikan dan tidak ada harapan," katanya.

Michael Coelli, seorang profesor ekonomi di University of Melbourne, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa sektor ritel dan perhotelan bergantung pada pemegang visa sementara. "Industri yang cukup besar di Australia membutuhkan banyak orang semi-terampil atau tidak terampil dan kami belum tentu memilikinya. Jumlah migran yang sangat besar diperlukan untuk memenuhi permintaan," jelasnya.

Australia mencatat penurunan lebih dari 375.000 migran karena penutupan perbatasan tahun ini hingga Maret. Proyeksi pemerintah memperkirakan kekurangan 830.000 orang pada tahun 2024.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait