COVID-19 Omicron Masuk Indonesia, Kemenkes Pastikan Belum Ada Penularan Lokal
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Nasional

Pemerintah telah mengonfirmasi kasus perdana COVID-19 varian Omicron di Indonesia. Otoritas pun mengembangkan penelusuran kontak dekat demi mencari darimana sang pasien tertular.

WowKeren - Pasien pertama COVID-19 varian Omicron (B.1.1.529) di Indonesia adalah seorang tenaga kebersihan di Wisma Atlet. Otoritas mengungkap sang pasien tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, sehingga memicu pertanyaan dari mana ia tertular varian baru tersebut?

Untuk menemukan jawabannya, Kementerian Kesehatan saat ini masih melakukan penelusuran riwayat kontak erat pasien yang bersangkutan. Meski demikian, Kemenkes memastikan belum ada transmisi lokal sehingga kemungkinan besar sang pasien tertular dari pelaku perjalanan internasional.

"Petugas tersebut di daerah Wisma Atlet yang merupakan tempat karantina pelaku perjalanan luar negeri dan bisa tertular dari sana," jelas Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, kepada Tempo, Jumat (17/12). "Transmisi lokal pasti belum."

Karena itulah, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 tengah melakukan penelusuran kontak terkait temuan kasus varian Omicron tersebut. "Menindaklanjuti temuan ini setelah hasil swab PCR keluar, penelusuran riwayat kontak kasus ini tengah di investigasi lebih lanjut pada siapa pun yang pernah berinteraksi erat dengan kasus positif," ujar Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito.


Satgas COVID-19 juga tengah memeriksa lebih lanjut lima kasus probable COVID-19 Omicron yang ditemukan Kemenkes. Menurut Wiku, dua di antaranya merupakan WNI dengan riwayat perjalanan dari Amerika Serikat-Belanda dan Inggris, sedangkan yang lain WN Tiongkok. Kelima pasien tersebut menjalani isolasi di tempat khusus, yakni 2 di Wisma Atlet Kemayoran, dan 3 lainnya di Manado, Sulawesi Utara.

Perihal penelusuran kontak ini disambut baik Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama. Yoga menyebut penelusuran kontak erat harus segera dilakukan demi mencegah virus Corona varian Omicron semakin menyebar luas.

Sedangkan terkait dari mana pasien pertama COVID-19 Omicron tertular, menurut Yoga, ada dua kemungkinan. Yakni bisa dari warga yang baru datang dari luar negeri dan dikarantina di Wisma Atlet, atau dari sesama petugas Wisma Atlet.

"Kalau kemungkinan pertama, maka tentu akan dapat dilacak karena daftar semua pasien wisma atlet di 14 hari ke belakang. Begitu pun dengan kemungkinan kedua, harus dicek dengan siapa saja dia kontak dalam 14 hari terakhir," beber Yoga.

Apabila nanti penular pertama telah ditemukan, Yoga mendorong pemerintah untuk mengungkap tempat-tempat yang pernah dikunjungi pasien kepada publik. "Ini harus diumumkan agar publik bisa waspada," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait