Inikah Alasan 'Snowdrop' dan 'Youth Of May' Terima Reaksi Berbeda Meski Ambil Latar yang Sama?
TV

Drama 'Snowdrop' dan 'Youth Of May' menerima reaksi berbeda meski sama-sama mengambil latar tahun 1980-an, yang bisa dianggap sebagai periode penuh gejolak di Korea Selatan. Apa alasannya?

WowKeren - Drama KBS "Youth Of May" turut menjadi sorotan usai "Snowdrop" terlibat dalam kontroversi distorsi sejarah. Pasalnya, kedua drama ini sama-sama mengambil latar tahun 1980-an, yang bisa dianggap sebagai periode penuh gejolak di Korea Selatan.

"Youth Of May" yang dibintangi oleh Lee Do Hyun ditetapkan pada tahun 1980 selama Pemberontakan Gwangju. Selama periode yang menyakitkan itu, "Youth Of May" menggambarkan kisah cinta yang tulus antara Hee Tae (Lee Do Hyun) dan Myung Hee (Go Min Si).

Meski alur "Youth Of May" dan "Snowdrop" sama-sama berpusat pada romansa di tengah periode sejarah yang bergejolak, keduanya mendapat reaksi yang benar-benar berlawanan dari masyarakat Korea. Mengapa demikian?

Dalam sebuah postingan yang mengkritik "Snowdrop", kandidat presiden wanita Shim Sang Jung, saksi hidup gerakan pro-demokrasi, memuji "Youth Of May" sebagai preseden yang sangat baik untuk menggambarkan Korea di tahun 1980-an.


Menurut netizen Korea, alasan terbesar mengapa "Snowdrop" dikritik sedangkan "Youth Of May" menerima pujian terletak pada cara Badan Keamanan Nasional (NSA) ditampilkan. Sementara "Youth Of May" menggambarkan NSA secara realistis, "Youth Of May" justru dianggap "memuliakan" lembaga tersebut.

Perbedaan utama lainnya adalah perilaku para pemain dan kru. Meskipun "Youth Of May" adalah serial dengan anggaran rendah yang diproduksi oleh tim pemula, drama ini berhasil meninggalkan kesan yang baik sebagai karya yang rapi dan ringkas sepanjang 12 episode.

Menurut duo penulis skenario Sang Min Yeob dan Lee Kang, "Youth Of May" lebih fokus pada kisah cinta dan keluarga daripada aliran sejarah periode tersebut. Namun karena drama ini mengambil latar di masa sensitif, penulis memastikan untuk tidak menyertakan satu hal pun yang secara historis tidak akurat.

Sejak proyek ini diperkenalkan, kedua pemainnya yakni Lee Do Hyun dan Go Min Si juga dipuji atas dedikasinya. Sebab keduanya rajin mempersiapkan peran tersebut dengan mempelajari latar belakang sejarah melalui buku atau mengunjungi saksi sejarah pada masa itu.

Sikap berbeda ditunjukkan oleh Jung Hae In yang menjadi karakter utama pria di "Snowdrop". Dalam sebuah wawancara dengan Harper's Bazaar, Jung Hae In mengatakan bahwa karena dia tidak mengalami peristiwa di tahun 1987, dia hanya mengandalkan naskah "Snowdrop" untuk mempelajari sejarah periode tersebut.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru