Ketahuan Berpesta Saat Lockdown, PM Inggris Boris Johnson Diminta Untuk Mundur
Dunia

Akibat tersebarnya sebuah email yang menunjukkan PM Inggris mengundang setidaknya 100 staf untuk berpesta di tengah penerapan lockdown COVID-19 itu memicu kemarahan publik.

WowKeren - Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menjadi sorotan publik lantaran tersebar sebuah pesan elektronik atau email dari Sekretaris Pribadinya, Martin Reynolds. Dalam pesan tersebut terungkap Johnson atau setidaknya pihaknya mengundang lebih dari 100 stafnya untuk mengikuti pesta kebun di kediaman dinasnya.

Menanggapi tersebarnya pesan tersebut, Johnson pun menyampaikan permintaan maafnya kepada publik. Pasalnya, pesta tersebut digelar saat Inggris tengah menerapkan kebijakan penguncian wilayah atau lockdown saat pandemi COVID-19.

Namun warga Inggris di London tampak telah dipenuhi rasa kecewa terhadap perilaku Johnson yang berpesta di tengah lockdown itu. Sehingga warga Inggris pada Rabu (12/1), menyerukan agar Johnson mundur dari jabatannya.

Sementara itu, Pemimpin Oposisi Keir Starmer, dan bahkan anggota partainya sendiri pun juga telah meminta Johnson untuk mengundurkan diri setelah pengakuan dan permintaan maafnya atas pesta yang dihadirinya. Adapun pesta tersebut digelar di Taman Downing Street selama masa lockdown pada Mei 2020, dan ada sedikit simpati di jalan-jalan Ibu Kota Inggris.


"Itu adalah permintaan maaf yang dipaksakan. Tampaknya, dari semua yang saya lihat, Tuan Johnson melanggar aturan ketika kita semua harus mematuhi aturan itu dengan biaya pribadi," tutur pemandu wisata Antony Robbins dalam pernyataan, dikutip pada Kamis (13/1). "Saya pikir tidak ada kesimpulan selain Tuan Johnson untuk melakukan hal yang benar dan mengundurkan diri."

Di sisi lain, Vikaris Majorie Brown menerangkan bahwa Johnson telah kehilangan "hak moralnya" untuk memimpin karena para pemilih "tidak lagi percaya bahwa orang-orang yang memerintah Anda akan mengatakan yang sebenarnya kepada Anda."

Menurut seorang warga, respons kekecewaan dan amarah yang dirasakan oleh masyarakat London atas sikap Johnson itu "menunjukkan sesuatu tentang karakter Inggris, yang merupakan keyakinan dalam permainan yang adil dan standar ganda yang sangat tidak dapat diterima," papar pria yang identitasnya disembunyikan.

"Satu aturan untuk mereka, aturan lain untuk kami," lanjut pria tersebut. "Itulah yang membuat orang Inggris sangat marah dan mungkin akan berakibat fatal sekarang bagi Boris Johnson."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru