Tak Bisa Pulkam Saat Imlek, Warga Tiongkok Pilih Habiskan Uang di Hotel Hingga Restoran Mewah
AFP
Dunia

Imlek di tengah pandemi COVID-19 tampaknya mendatangkan rezeki tersendiri bagi hotel dan restoran di kota-kota besar di Tiongkok. Pasalnya banyak reservasi karena warga yang dilarang pulang kampung.

WowKeren - Hotel dan Restoran di kota-kota besar di Tiongkok kini tengah bersiap untuk menyambut tamu selama perayaan Tahun Baru Imlek 2022 yang jatuh pada Selasa (1/2) besok. Hotel dan restoran kini kebanjiran reservasi karena banyak warga Tiongkok yang menyerah untuk pulang kampung di momen Imlek tahun ini. Hal itu lantaran pemerintah melarang mereka untuk pulang kampung karena pandemi COVID-19.

Liburan selama seminggu, yang dimulai pada Senin (31/1), adalah periode perjalanan puncak di China dengan jutaan orang pulang dari kota tempat mereka bekerja untuk merayakannya bersama keluarga. Tetapi pemerintah daerah menyarankan orang untuk tidak pergi ke mana pun karena rentetan klaster COVID-19 baru yang muncul.

Berdasarkan angka dari 36 kota, pihak berwenang memperkirakan ada 48 juta orang yang bepergian selama Tahun Baru Imlek tahun lalu memutuskan untuk tinggal kali ini. Ini berarti banyak restoran di kota-kota besar, yang biasanya tutup pada hari libur karena semua staf mereka pulang, tetap buka.

Agen perjalanan dan perusahaan hotel pun mengungkap adanya peningkatan dalam pemesanan atau reservasi. Terutama dari pelanggan yang ingin memanjakan diri mereka dengan sedikit kemewahan.


"Semakin mahal kamarnya, semakin cepat dipesan," kata mesin pencari perjalanan Qunar.com yang telah melihat pemesanan hotel untuk periode Tahun Baru Imlek tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu.

Hunian untuk InterContinental Hotels Group juga meningkat di seluruh Tiongkok dibandingkan dengan liburan tahun lalu. Hal itu diungkap chief operating officer perusahaan Greater Tiongkok, Jerome Qiu.

"Hari ketiga dan keempat masa liburan biasanya merupakan permintaan puncak. Berdasarkan pola saat ini, kinerja kuat tahun ini dapat mencakup periode yang lebih lama mulai dari Malam Tahun Baru," ungkap Qiu.

Kepala ekonom untuk Greater China di ING, Iris Pang mengharapkan adanya peningkatan pengeluaran 10 persen selama Imlek dari tahun lalu. Ia menyebut situasi COVID-19 tidak cukup parah untuk menghentikan orang mengeluarkan dompet mereka.

"Bahkan jika orang tidak dapat bepergian, mereka masih memiliki uang untuk dibelanjakan jika mereka tidak membelanjakannya untuk transportasi. Beberapa orang menabung pengeluaran bulan Desember mereka untuk Tahun Baru Imlek, jadi pengeluaran mungkin mengejutkan," pungkas Pang.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru